Mengembangkan sebuah aplikasi merupakan pekerjaan yang tidak mudah dan memakan waktu. Namun, bagaimana jika developer mendapat akses ke elemen-elemen dasar tersebut sehingga mereka tidak perlu memulai semuanya dari nol? Inilah peran API dalam membantu pengembangan aplikasi.
Pada artikel kali ini, kamu akan belajar tentang apa itu API, cara kerja, manfaat, dan contohnya.
Apa itu API?
API atau Application Programming Interface adalah sebuah interface yang berperan menjadi penghubung antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya baik dalam platform yang sama atau cross-platform.
Adanya terobosan ini memungkinkan developer untuk mengembangkan aplikasi berdasarkan aplikasi lain yang sudah ada. Dengan kata lain, API membantu developer untuk mengembangkan aplikasi secara lebih cepat dan efisien.
Ketika kamu menggunakan sebuah aplikasi di komputer atau HP, aplikasi tersebut akan menghubungkanmu ke internet dan mengirim data ke sebuah server. Server tersebut kemudian akan mengambil tindakan sesuai yang diperlukan dan mengirim hasilnya kembali ke perangkatmu. Aplikasi tersebut kemudian mengubah data tersebut menjadi informasi yang dapat dibaca. Keseluruhan proses tersebutlah yang disebut dengan Application Programming Interface.
Ibaratkan API sebagai seorang pelayan di kafe. Tugas utama dari seorang pelayan adalah menghubungkan pengunjung kafe dengan barista. Pengunjung kafe hanya perlu memesan kopi yang telah terdaftar di menu tanpa perlu bertemu langsung dengan barista. Meskipun demikian, pelayan kafe akan membawakan pesanan minuman sesuai pesanan pengunjung kafe.
API sendiri juga dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan berbagai bahasa pemrograman berbeda yang tentunya akan sangat memudahkan developer dalam mengembangkan aplikasi. Selain itu, developer juga dapat mengambil data yang sudah tersedia di platform lain tanpa perlu menyediakan seluruh data sendiri.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Tentang Software Engineering
Jenis-Jenis API
Terdapat empat jenis API yang dikategorikan berdasarkan hak aksesnya:
1. Private API
Private API adalah sebuah interface pemrograman yang tidak terbuka untuk umum. Pada umumnya, jenis ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan aplikasi secara internal. Jenis ini berperan sebagai interface front end yang digunakan untuk mengakses data dan fungsi aplikasi di back end.
2. Public API
Public API, atau juga disebut open API adalah sebuah interface programming yang dapat diakses secara publik. Developer dapat mengakses sistem pemrograman dibalik sebuah aplikasi atau layanan web melalui public API untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri dengan lebih cepat.
3. Partner API
Partner API merupakan jenis interface yang dapat diakses oleh pihak-pihak tertentu yang telah ditunjuk sebagai partner bisnis dari pihak pemilik aplikasi atau web service. Jenis ini tidak tersedia untuk umum dan memerlukan kredensial tertentu untuk mengaksesnya.
4. Composite API
Composite API adalah jenis interface yang terdiri dari gabungan berbagai jenis data dari berbagai server dan hosting dalam satu tempat. Tipe API satu ini sangat berguna bagi developer karena mereka dapat mengakses banyak informasi dalam satu tempat saja.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengolah Big Data untuk Perkembangan Bisnis?
Manfaat API
Lalu, apa saja manfaat API dalam mengembangkan aplikasi dan website?
1. Mengurangi Beban Kerja Server
Penggunaan API memungkinkan developer untuk hanya menyimpan sebagian data yang diperlukan oleh aplikasi atau website di servernya. Sebagai gantinya, developer dapat meminta data secara langsung dari server aplikasi sumber. Dengan demikian, server kamu tidak perlu terbebani dengan ukuran data penuh.
Selain itu, hal ini juga dapat mengurangi risiko website tidak dapat diakses karena server down.
2. Mempercepat Pengembangan Aplikasi
Menggunakan API dapat meningkatkan efisiensi dalam mengembangkan sebuah aplikasi karena developer tidak perlu menghubungkan dua aplikasi secara langsung. Tentunya hal ini sangat membantu, terutama bagi developer yang mengembangkan aplikasi lintas platform.
Jika kamu sedang mengembangkan website untuk pemesanan makanan secara online, maka secara otomatis kamu perlu melakukan update harga dan ketersediaan menu tersebut. Dengan bantuan API, kamu tidak perlu melakukan hal itu karena semuanya sudah ditangani secara otomatis.
3. Meningkatkan Fungsionalitas Aplikasi
Ketersediaan API juga dapat membantu meningkatkan efisiensi dan fungsionalitas dari sebuah website atau aplikasi tanpa perlu menambahkan data secara manual.
Fungsi ini sangat berperan penting dalam pengembangan super app seperti Grab, Gojek, atau Shopee yang memerlukan peta untuk layanan transportasi dan pengantaran makanannya.
Dengan adanya data publik yang disediakan oleh Google Maps, maka developer aplikasi tersebut tidak perlu membuat peta mereka sendiri. Mereka hanya perlu menghubungkan super app mereka dengan data peta yang telah ada di Google Maps melalui API.
Baca juga: Panduan Lengkap Membuat Website dengan Domain Sendiri
Arsitektur API
Terdapat tiga macam arsitektur yang paling umum digunakan oleh para developer aplikasi. Ketiga macam arsitektur ini dibedakan berdasarkan jenis data yang dikirim. Berikut adalah tiga jenis arsitektur API.
1. Remote Procedure Call (RCP)
RCP adalah sebuah arsitektur interface yang berguna untuk menyederhanakan komunikasi antara client side application dan server side application.
Ada dua jenis RPC, yaitu XML-RPC dan JSON-RPC. Seperti namanya, XML-RPC menggunakan XML sebagai media transfer data dan JSON-RPC menggunakan perpindahan data melalui JSON.
2. Representational State Transfer (REST)
REST adalah salah satu arsitektur yang paling banyak digunakan karena kemudahan penerapan dan penggunaannya. Arsitektur ini menggunakan JSON sebagai format perpindahan data. JSON sendiri adalah sebuah format yang lebih ringan, sehingga meningkatkan performa aplikasi.
3. Simple Opject Access Protocol (SOAP)
Arsitektur SOAP menggunakan format XML sebagai media transfer data, sehingga semua data dapat tersimpan dalam satu dokumen.
Baca juga: 5+ Manfaat Data untuk Kelancaran Bisnis
Cara Kerja API
Fungsi utama dari Application Programming Interface adalah sebagai perantara yang menghubungkan aplikasi dari sisi klien (client side) dengan aplikasi dari sisi server (server side). Simak ilustrasi berikut ini tentang cara kerja API.
1. Aplikasi Mengakses API
Ketika kamu mengakses informasi pada sebuah aplikasi, maka aplikasi tersebut akan mengakses data layanan terkait. Misalnya, saat kamu memesan tiket bioskop melalui aplikasi seperti Tiket atau Traveloka, maka aplikasi tersebut akan mengakses data dari server bioskop yang telah disambungkan.
2. API Membuat Request ke Server
Setelah aplikasi sukses mengakses API, maka permintaan (request) akan diteruskan ke server. Jadi, aplikasi pemesanan seperti Tiket atau Traveloka tidak mengambil data dari server mereka, melainkan dari server bioskop.
3. Server Merespon Request
Setelah menerima request dan menejermahkannya, server akan mencari data yang diminta. Setelah data ditemukan, server akan mengembalikan informasi seperti jam tayang, ketersediaan tempat duduk, harga tiket, dan sebagainya ke API untuk diteruskan ke aplikasi.
4. API Meneruskan Respon ke Aplikasi
Setelah data diterima oleh API, maka tahap selanjutnya adalah meneruskan informasi tersebut ke aplikasi pengguna. Nah, aplikasi pembelian tiket seperti Traveloka atau Tiket telah bekerjasama dengan berbagai bioskop, sehingga kamu dapat memperoleh informasi dari berbagai lokasi dalam satu aplikasi saja.
Baca juga: Penjelasan Lengkap MySQL, Cara Kerja, dan Fungsinya
Contoh API
Berikut ini adalah beberapa contoh API yang sangat populer digunakan untuk pengembangan website dan aplikasi:
1. Google Maps API
Google Maps adalah salah satu penyedia data paling populer yang digunakan oleh berbagai aplikasi mulai dari transportasi hingga perhotelan. Aplikasi peta buatan Google ini juga mendukung berbagai fitur seperti penghitungan jarak, pemilihan rute, dan pemberitahuan kondisi kemacetan.
Penggunaan API Google Maps akan memudahkan developer untuk memasukkan fitur-fitur tersebut ke dalam aplikasi mereka sendiri tanpa perlu memiliki data sendiri. Tentunya, hal ini akan memudahkan developer perintis untuk membuat aplikasi yang lebih fungsional secara lebih cepat dan efisien.
2. Facebook API
Sebagai media sosial dengan berbagai fitur, Facebook juga menyediakan API untuk memudahkan developer mengadaptasikan fitur-fiturnya ke aplikasi dan web service lainnya.
Pada umumnya, Facebook API digunakan untuk mengaktifkan fitur-fitur seperti ‘Log in with Facebook’ dan menampilkan profil Facebook di berbagai tempat seperti website, toko online, dan sebagainya.
Baca juga: Panduan Lengkap Membuat Iklan di Facebook Ads
3. Skyscanner Flight Search
Skyscanner API adalah sebuah interface yang dapat digunakan untuk mencari jadwal penerbangan beserta harganya dari database Skyscanner. Selain itu, Skyscanner juga dapat memperoleh harga langsung dari agensi penerbangan.
4. IMDb
IMDb API pada umumnya digunakan untuk mengakses data seputar perfilman seperti nama aktor, peran, jam tayang, rating, dan sebagainya. Data ini sering digunakan oleh website dan aplikasi ulasan film.
5. WordPress REST API
WordPress merupakan CMS dan website builder paling populer di dunia yang digunakan oleh ratusan juta website di internet. Sebagai program bersifat open-source, WordPress menyediakan API untuk para developer untuk menghubungkan aplikasi mereka dengan database WordPress. Inilah yang memungkinkan adanya ribuan plugin untuk website WordPress saat ini.
Baca juga: Cara Memasang Google Analytics di WordPress
Apakah Sudah Paham Soal API?
Itu dia tadi pemabahasan lengkap seputar API dan segala hal yang perlu kamu ketahui mulai dari cara kerja, jenis, dan contoh API.
Adanya API memang terbukti sangat membantu para developer untuk mengintegrasikan berbagai aplikasi menjadi satu, sehingga hasil akhirnya akan sangat bermanfaat bagi para penggunanya.
Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk memahami tentang API. Salam sukses online!
The post API: Penjelasan Lengkap, Jenis, dan Cara Kerjanya appeared first on Blog Dewaweb.
Blog Dewaweb https://ift.tt/3xFjwGm