Sales Funnel: Kenapa Penting dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Sales Funnel: Kenapa Penting dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Sales Funnel: Kenapa Penting dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Sales Funnel: Kenapa Penting dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Punya website toko online dengan traffic tinggi, tapi angka penjualan segitu-gitu saja? Bisa jadi ada strategi yang kurang tepat untuk pelanggan potensial Anda. Nah, hal ini bisa dihindari dengan menggunakan sales funnel.
Dengan sales funnel, Anda bisa menentukan strategi yang tepat untuk tiap tahapan pembelian pelanggan. Jadi, Anda bisa memaksimalkan penjualan di tiap tahapan.
Lalu, apa itu sales funnel? Mengapa penting untuk strategi marketing Anda? Di artikel ini kami akan menjawabnya. Kami juga akan membagikan cara membuatnya. Yuk langsung simak saja!
Apa Itu Sales Funnel?
Sales funnel adalah tahapan yang dilalui pelanggan potensial untuk menuju keputusan pembelian. Mulai dari mengenal produk, melakukan pertimbangan, hingga membeli atau tidak jadi membeli suatu produk.
Dengan menggunakan sales funnel, Anda bisa mengetahui bagaimana proses pelanggan tertarik pada produk Anda hingga memutuskan untuk melakukan pembelian.
Ketika sudah memahami keseluruhan proses pembelian pelanggan tersebut, Anda bisa mengetahui tahapan mana yang pembeliannya sudah optimal maupun yang belum optimal. Sehingga Anda bisa memperbaiki strategi marketing di tahapan yang pembeliannya belum optimal.
Nah, kalau sudah begitu, tentu Anda juga bisa meningkatkan pembelian atau konversi di tiap tahapan, bukan? Jadi, pelanggan bisa makin yakin untuk melakukan pembelian di setiap tahapannya.
Lalu, seperti apa contoh sales funnel?
Misalnya, beberapa pelanggan membutuhkan sepatu. Mereka kemudian menemukan sebuah website toko online sepatu di pencarian Google. Setelah masuk ke landing page website, mereka mulai membandingkan kelebihan spesifikasi produk satu dengan yang lainnya.
Oleh karena itu, Anda perlu menyediakan informasi lengkap soal produk Anda di landing page. Tak hanya lengkap, bahasanya harus mudah dipahami. Misalnya, informasi varian produk beserta spesifikasi dan manfaatnya.
Setelah menemukan produk yang tepat, pelanggan melakukan pembelian. Caranya, dengan check out shopping cart di website Anda. Tujuannya, untuk melakukan pembayaran produk.
Di tahap ini, Anda perlu menyediakan beragam payment gateway untuk mempermudah pelanggan melakukan pembayaran produk.
.
Nah, pengertian dan cara kerja sales funnel sering dianggap sama dengan marketing funnel. Namun hati-hati ya, dua hal ini berbeda lho. Apa bedanya? Simak pembahasan selanjutnya ya.
Marketing Funnel vs Sales Funnel
Pertama-tama, visualisasikan dulu marketing funnel dan sales funnel sebagai sebuah corong. Contohnya seperti gambar di bawah ini:
Berdasar ilustrasi di atas, marketing funnel adalah tahapan yang dilalui pelanggan potensial mulai dari mengenal brand hingga membeli produk.
Marketing funnel terdiri atas tiga komponen, yaitu membangun brand awareness, membuat calon pelanggan tertarik dengan produk, dan melakukan segmentasi pelanggan untuk keperluan penyusunan strategi. Artinya, marketing funnel adalah rangkaian kegiatan promosi seluas-luasnya untuk mendapatkan pelanggan potensial.
Nah, ketika pelanggan potensial mulai tertarik menggunakan suatu produk, mereka mulai masuk ke tahap sales funnel. Sales funnel adalah tahap di mana pelanggan potensial diolah menjadi pembeli dengan beberapa strategi.
Lalu, mengapa memahami sales funnel penting untuk bisnis Anda? Simak pembahasan selanjutnya.
Mengapa Sales Funnel Penting?
Melalui sales funnel, Anda bisa memahami bagaimana pelanggan potensial tertarik dengan produk Anda sampai akhirnya melakukan pembelian.
Dengan begitu, Anda bisa memahami mengapa mereka memilih brand Anda, mengapa mereka bertahan pada brand Anda, dan mengapa mereka meninggalkan website brand Anda. Ini semua penting agar Anda bisa mengidentifikasi strategi yang tepat untuk tiap tahapan.
Lalu, mengapa butuh strategi berbeda-beda di tiap tahapan ya?
Berdasarkan hasil penelitian David Kirkpatrick terkait Sales Funnel, hanya 50% dari pelanggan potensial yang siap membeli suatu produk. Sisanya masih harus didorong menggunakan strategi tertentu agar mereka melakukan pembelian.
Selain itu, sekitar 79% dari pelanggan potensial gagal melakukan pembelian saat menuju tahap transaksi. Itu berarti ada banyak pelanggan potensial yang hilang karena strategi yang salah sasaran.
Nah, jadi penting bagi para pebisnis untuk menggunakan strategi yang tepat di tiap tahapan sales funnel.
Dengan begitu, Anda bisa fokus mengejar pelanggan potensial yang menjanjikan. Selain itu, Anda bisa menentukan mana pelanggan potensial yang butuh didorong untuk segera melakukan pembelian. Anda juga bisa menentukan pelanggan potensial yang masih perlu edukasi dan perhatian jangka panjang.
Intinya, semua ini dilakukan agar pelanggan potensial tidak bocor.
Jadi, strategi marketing Anda akan lebih efektif bukan? Anda akan terhindar dari pemborosan biaya promosi yang tidak menghasilkan angka penjualan.
Lalu, apa saja sih tahapan sales funnel? Simak penjelasan selanjutnya ya.
Tahapan Sales Funnel yang Wajib Anda Pahami
Berikut ini adalah tahapan sales funnel:
Awareness
Tahap pertama adalah Awareness atau kesadaran. Pada tahap ini, pelanggan potensial mempelajari brand Anda untuk pertama kalinya. Baik itu melalui pencarian Google atau media sosial bisnis Anda.
Jadi, Anda perlu membuat kesan pertama yang baik pada website dan akun media sosial Anda.
Misalnya, seorang pelanggan mendapati sepatu olahraganya rusak dan ingin membeli yang baru. Dia kemudian menemukan konten promosi Anda dan mengunjungi website toko online Anda.
Nah, untuk menciptakan kesan pertama yang baik, ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan.
- Buat Tampilan Website Mobile Friendly
Pertama, Anda perlu membuat tampilan website yang mobile friendly. Mengapa? Sebab, lebih dari setengah orang di dunia mengakses website dengan smartphone. Jadi, tampilan website yang mobile friendly akan memudahkan Anda menjaring banyak pelanggan potensial.
Baca Juga: Cara Membuat Website Mobile Friendly dalam 11 Langkah
- Membuat Content Marketing
Setelah tampilan website sudah mobile friendly, Anda perlu menarik perhatian pelanggan dengan membuat content marketing. Dengan begitu, pelanggan mendapat nilai tambah berupa pengetahuan seputar produk Anda. Pengetahuan itu dapat membantu pelanggan makin menyadari kebutuhan mereka.
Baca Juga: 50+ Topik Blog Untuk Meningkatkan Pengunjung
- Optimasi Website
Jangan lupa mengoptimalkan kinerja website agar website Anda muncul di halaman pertama pencarian google. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah mendapatkan pengunjung website. Lalu bagaimana cara optimasi website yang tepat?
Pertama, agar content marketing di website Anda muncul di halaman pertama pencarian google, jangan lupa lakukan optimasi SEO. Kedua, dari sisi kecepatan website, Anda perlu berlangganan hosting terpercaya agar pelanggan tak perlu menunggu loading lama saat mengakses website Anda.
Interest
Selanjutnya, pelanggan potensial masuk ke tahap Interest. Pada tahap ini, pelanggan potensial melakukan riset untuk membandingkan spesifikasi produk yang ditampilkan di website Anda. Mereka akan memastikan apakah produk Anda dapat menjadi solusi dari kebutuhan mereka.
Caranya, mereka akan membandingkan spesifikasi produk, harga, servis dan sumber informasi produk. Maka dari itu, Anda perlu menambahkan dua hal ini ke website atau channel marketing Anda.
- Buat Fitur Perbandingan Produk
Pada tahap ini, Anda perlu menyediakan fitur perbandingan produk di website Anda. Fitur ini memudahkan pelanggan untuk membandingkan karakteristik beberapa produk melalui sebuah tabel.
Contohnya, Niagahoster menampilkan perbandingan harga, fitur, dan diskon dari produk cloud hosting website seperti di bawah ini.
- Sediakan Konten Edukatif Seputar Produk
Anda bisa menawarkan berbagai konten yang membantu pelanggan membuat keputusan pembelian. Namun, konten itu tidak bersifat menjual. Fokusnya adalah membangun expertise di bidang bisnis Anda agar pelanggan memandang brand Anda sebagai brand terpercaya.
Bentuk kontennya bisa bermacam-macam lho. Mulai dari ebook, kumpulan artikel di blog website, course, webinar dan lainnya.
Decision
Pada tahap decision, pelanggan potensial sudah siap melakukan pembelian. Sebab, mereka sudah menemukan informasi solusi dan manfaat dari sebuah produk yang diinginkan.
Nah, ada beberapa langkah nih yang perlu Anda lakukan agar pelanggan makin yakin dengan keputusan pembeliannya. Apa saja?
- Buat Tampilan User Friendly pada Alur Pembayaran
Di tahap ini, pastikan website Anda memiliki tampilan user friendly. Artinya, struktur website rapi, alur pembelian tertata dan memiliki menu navigasi yang jelas. Tujuannya, agar pelanggan lebih cepat berpindah ke tahap pembelian tanpa ada kebingungan.
- Tampilkan Promo dan Diskon
Nah, manfaatkan website yang user friendly tadi untuk menampilkan diskon spesial dan promo di website Anda ya. Misalnya, diskon akhir tahun, diskon tahun baru, dan diskon hari besar seperti Imlek.
Contohnya Niagahoster menampilkan promo domain hosting di website. Dengan begitu, pelanggan akan lebih tertarik melakukan pembelian domain dan hosting.
Action
Selanjutnya, pelanggan memasuki tahap Action. Pada tahap ini, pelanggan akhirnya melakukan proses pembelian. Caranya dengan melakukan klik check out shopping chart pada website Anda.
Pada tahap ini, Anda perlu melakukan beberapa langkah agar proses pembelian berjalan cepat dan lancar. Selain itu, Anda juga perlu mendapatkan kontak pribadi mereka untuk kebutuhan pemasaran di masa depan.
- Gunakan Teknik Copywriting
Gunakan copywriting berkualitas pada konten penawaran di website Anda. Bagaimana caranya?
Pertama, gunakan sudut pandang personal, yaitu dengan cara menggunakan kata Anda. Kedua, tonjolkan manfaat produk atau layanan. Ketiga, gunakan kalimat persuasi untuk mengajak pelanggan melakukan pembelian dengan cepat.
- Buat Button Call to Action
Nah, setelah membuat konten email marketing dengan copywriting menarik, buatlah Call to Action (CTA). CTA bisa Anda buat dalam bentuk button atau banner berisi kalimat ajakan pembelian. Misalnya, “Daftar Sekarang!” atau “Beli sekarang!”
- Buat Tampilan Form Email Sederhana
Jangan biarkan pelanggan langsung melakukan pembayaran, arahkan mereka untuk mengisi form email di website Anda. Namun agar tak terlalu lama memakan waktu pelanggan, sediakan form email dengan kolom informasi secukupnya. Misalnya, form email hanya
Misalnya seperti website Niagahoster di bawah ini. Form email hanya meminta dua jenis data dari pelanggan, yaitu informasi data pribadi dan alamat e-mail.
4. Sediakan Beragam Payment Gateway
Setelah isi email, pelanggan akan langsung diarahkan ke proses pembayaran. Nah, jangan lupa sediakan variasi payment gateway. Tujuannya, agar pelanggan memiliki banyak pilihan pembayaran sesuai kebutuhan mereka.
Sebagai contoh, Niagahoster menyediakan payment gateway yang beragam. Mulai dari kartu kredit, virtual account, e wallet hingga pembayaran di minimarket.
Baca Juga: 8+ WooCommerce Payment Gateway Terbaik
Purchase
Pada tahap ini, pelanggan sudah membeli produk Anda. Tahapan tak berhenti sampai di situ saja. Anda perlu mempertahankan pembelian dari pelanggan lama Anda. Caranya dengan menampilkan informasi loyalty point khusus untuk pelanggan lama.
Jangan lupa ya, masih ada calon pelanggan yang tidak jadi membeli produk Anda. Padahal, mereka sudah melakukan registrasi email. Tenang saja, Anda bisa mengirimkan rekomendasi produk yang mereka suka ke email mereka untuk memancing pembelian.
Nah, itu tadi adalah tahapan dari sales funnel beserta strategi yang perlu Anda lakukan. Lalu, bagaimana cara membuat sales funnel agar strategi marketing Anda efektif? Yuk simak pembahasan selanjutnya.
Cara Membuat Sales Funnel untuk Strategi Marketing Anda
Berikut ini adalah cara membuat sales funnel untuk strategi marketing Anda beserta contoh penerapannya:
Awareness – Prospek
Sasaran Anda pada tahap awareness adalah calon pelanggan yang berkunjung ke website Anda dan melakukan riset tentang produk Anda. Oleh karena itu, Anda perlu mengedukasi mereka tentang produk-produk Anda.
Bagaimana caranya?
Anda bisa membuat konten blog untuk membantu pelanggan mempelajari produk Anda. Nah, di dalam artikel tersebut, sisipkan banner menuju landing page layanan.
Misalnya, Niagahoster membuat artikel blog tentang domain dan hosting lengkap dengan cara kerjanya. Nah, di dalam artikel itu disisipkan banner ebook gratis dengan topik yang masih berhubungan. Misalnya, ebook tentang cara pembuatan website.
Banner ebook tersebut akan mengarahkan pelanggan menuju landing page download ebook gratis.
Nah, pada bagian ini, pastikan landing page yang Anda buat memiliki form untuk memasukkan data pelanggan. Tujuannya untuk menjaring kontak para pelanggan potensial Anda.
Contohnya, setelah pelanggan klik download ebook Niagahoster, mereka diminta untuk memasukkan alamat email ke dalam sebuah form seperti di bawah ini.
Jadi, untuk membuat strategi yang tepat pada tahap ini, ada beberapa langkah dan tips yang perlu Anda lakukan, yaitu:
- Petakan Kebutuhan Pelanggan Potensial
Pelanggan potensial di tahap awareness adalah pelanggan yang mulai melakukan riset produk di website Anda. Mereka bisa jadi sudah mengetahui kebutuhan mereka, namun ada juga yang hanya ingin melihat-lihat produk di website Anda.
- Buat Konten yang Sesuai dengan Kebutuhan Pelanggan Potensial
Jangan langsung banjiri pelanggan potensial dengan informasi penjualan produk. Anda bisa membuat konten edukatif yang membantu proses riset produk yang mereka butuhkan. Misalnya, konten pengenalan produk-produk Anda.
- Sisipkan banner yang mengarahkan pelanggan ke landing page layanan Anda
Jangan mau rugi. Sisipkan landing page layanan atau produk Anda di dalam konten edukatif yang Anda buat. Tujuannya untuk menjaring kontak pribadi pelanggan potensial Anda.
Baca Juga: 7+ Contoh Landing Page Menarik untuk Website Anda
Interest – Kualifikasi
Nah, sekarang Anda sudah mendapatkan email pelanggan potensial dari landing page nih. Selanjutnya, gunakan email itu untuk mengirim konten-konten edukatif seputar produk yang mereka butuhkan. Tujuannya untuk menawarkan sebuah solusi dari permasalahan mereka.
Ingat, pada tahap ini konten-konten yang dibagikan tidak bersifat menjual suatu produk. Sebab jika memaksakan penjualan produk di tahap ini, pelanggan potensial justru akan kabur.
Sebagai contoh, Niagahoster mengirimkan ebook gratis ke email pelanggan potensial yang sudah melakukan registrasi. Ebook itu berisi solusi dari permasalahan pelanggan. Misalnya, ebook tentang cara meraih penghasilan tinggi saat musim promo.
Setelah itu, kami mengirimkan intro dari artikel blog yang berisi lebih banyak konten edukatif. Tentu saja, artikel-artikel itu masih sesuai dengan kebutuhan mereka.
Blog berisi berbagai konten marketing akan mengedukasi pelanggan lebih dalam soal produk yang mereka cari. Mereka juga mendapatkan tips dan pertimbangan melalui konten tersebut untuk membuat keputusan pembelian.
Lalu, apa saja tips dan langkah membuat strategi marketing di tahap Interest?
- Simpan Data Email dengan Customer Relation Management (CRM)
Di tahap ini Anda sudah mendapatkan email pelanggan potensial. Selanjutnya, simpan data email itu dengan teknik CRM. Jadi, alih-alih mencatatnya secara manual dalam spreadsheet, Anda bisa menggunakan aplikasi seperti Zoho atau Hubspot.
- Petakan Kebutuhan Pelanggan Potensial
Nah, di aplikasi CRM Anda perlu memperhatikan landing page yang jadi tempat pelanggan potensial melakukan registrasi email. Misalnya, ternyata pelanggan potensial melakukan registrasi pada landing page ebook tentang optimasi website. Artinya, mereka butuh konten-konten seputar optimasi website.
- Kirim Konten Edukatif ke Email Pelanggan Potensial Sesuai Kebutuhan
Setelah mengetahui konten edukatif yang paling dibutuhkan pelanggan potensial, segera saja kirimkan melalui email mereka. Tujuannya, agar mereka mendapatkan edukasi soal produk dan layanan Anda.
Decision – Penawaran
Setelah pelanggan teredukasi tentang produk Anda, saatnya mengarahkan pelanggan untuk menginginkan produk Anda nih. Caranya dengan mengirimkan penawaran spesial ke email mereka. Misalnya, diskon spesial akhir tahun atau diskon hari besar.
Diskon spesial akan meningkatkan angka penjualan Anda secara tajam lho. Sebab, diskon ini sudah dinantikan oleh para pelanggan. Jadi, saat diskon ini muncul, mereka sudah siap membelanjakan anggaran mereka.
Nah, bagaimana contoh penerapan strateginya pada email marketing?
Sebagai contoh, Niagahoster mengirimkan konten seputar promo dan diskon Chinese New Year melalui sebuah newsletter. Konten itu dilengkapi dengan perintah untuk melakukan cek promo.
- Petakan Kebutuhan Pelanggan
Periksa kebutuhan pelanggan potensial Anda. Caranya dengan memeriksa kembali aplikasi CRM Anda. Tujuannya untuk melihat pada landing page layanan apa pelanggan potensial Anda melakukan registrasi email.
- Kirim Newsletter Diskon dan Promo Seputar Produk yang Dibutuhkan
Siapkan newsletter seputar produk yang relevan dengan konten yang pernah diakses oleh pelanggan. Setelah itu, buat newsletter seputar promo atau diskon seputar produk yang mereka butuhkan untuk memancing mereka melakukan pembelian.
Action – Negosiasi
Nah, sekarang pelanggan sudah siap membeli produk Anda. Pada tahap ini, Anda perlu mengarahkan pelanggan untuk melakukan pembelian dengan cepat. Jadi, Anda perlu menyediakan alur pembelian yang bebas hambatan.
Sebagai contoh, Niagahoster menampilkan deskripsi berbagai macam diskon untuk paket hosting personal di laman pembelian produk. Jadi, pelanggan akan lebih terpacu untuk segera melakukan pembelian.
Setelah itu, kami menyediakan button navigasi “Tambahkan ke Cart” untuk mengarahkan pelanggan ke tahap selanjutnya, yaitu pembayaran produk.
Nah, agar pelanggan tidak kabur di tahap pembayaran, kami menyediakan berbagai macam payment gateway. Sebab makin banyak payment gateway, pelanggan jadi makin bebas memilih metode pembayaran sesuai kebutuhan mereka.
Setelah tahap pembayaran produk, kami menyediakan form login yang sederhana beserta CTA di bawahnya. Tujuannya agar pelanggan bisa segera melakukan check out produk tanpa ribet-ribet mengisi banyak data.
Nah, berikut ini adalah tips dan langkah yang bisa Anda terapkan di tahap Action:
- Copywriting yang Singkat dan Jelas
Agar pelanggan terpacu melakukan pembelian, deskripsikan spesifikasi dan manfaat produk secara singkat. Kemudian arahkan pelanggan ke tahap pembelian selanjutnya menggunakan kalimat instruksi yang jelas.
- Buat Alur Pembayaran dengan Menu Navigasi Sederhana
Kalimat instruksi yang jelas perlu dibarengi dengan alur pembayaran yang sederhana. Artinya, Anda tak perlu memberi terlalu banyak opsi dan button dalam alur pembayaran produk.
Buatlah alur pembayaran yang urut, simpel dan sederhana. Tujuannya supaya pelanggan bisa berpindah dari satu tahap ke tahapan pembayaran selanjutnya dengan cepat.
- Membuat Call to Action
Buat Call to Action (CTA) di tiap tahapan alur pembelian. Misalnya, “Tambahkan ke Cart” atau “Checkout Sekarang”.
Adanya CTA bisa menarik perhatian pelanggan untuk segera melakukan pembelian lho. Faktanya berdasar riset Wordstream, satu CTA saja di email marketing meningkatkan konversi sebesar 1617%.
Menarik bukan? Bagaimana caranya agar CTA Anda mengundang banyak conversion rate? Kami punya penjelasan selengkapnya di artikel berikut ini > Tingkatkan Conversion Rate Anda dengan 5+ Tips CTA Ini.
- Menyediakan Beragam Payment Gateway
Setelah pelanggan mengklik CTA, jangan biarkan pelanggan kabur karena pilihan pembayaran tak tersedia. Oleh karena itu, Anda perlu menyediakan beragam payment gateway sesuai kebutuhan mereka.
Retention – Jaga Hubungan Baik
Katakanlah pelanggan sudah membeli produk Anda. Strategi Anda tidak berhenti sampai di situ saja lho. Anda perlu mengatur strategi agar mereka terus melakukan pembelian. Mengapa?
Mendapatkan cuan dari pelanggan lama tentu lebih mudah daripada mendapatkannya dari pelanggan baru. Tidak percaya? Buktinya, 80% keuntungan bisnis didapatkan dari 20% pelanggan lama lho.
Lalu, bagaimana strategi mempertahankan angka pembelian dari pelanggan lama?
Memberikan poin atau kupon untuk setiap pembelanjaan jadi strategi yang bisa Anda coba. Sebagai contoh, Niagahoster memberikan poin untuk setiap pembelian hosting, domain dan VPS. Poin itu bisa ditukarkan dengan berbagai reward.
Ingat, ada juga pelanggan potensial yang tidak jadi membeli produk Anda. Menurut sebuah riset, 97% pengunjung website hanya melihat-lihat produk tanpa membelinya.
Tenang saja, mereka bisa Anda dekati lagi agar membeli produk Anda kok. Caranya dengan melakukan strategi retargeting, yaitu menampilkan iklan sesuai dengan interaksi pengunjung melalui Google Display Network.
Misalnya, pengunjung sempat melihat-lihat produk sepatu sebelum meninggalkan website Anda. Artinya, iklan yang perlu ditampilkan di gadget mereka adalah iklan sepatu.
Nah, berikut ini adalah tips dan langkah yang perlu Anda lakukan untuk mempertahankan pelanggan lama dengan loyalty program:
- Riset Pelanggan Setia
Sebelum membuat loyalty program, riset dulu kadar loyalitas para pelanggan lama Anda. Tujuannya untuk menentukan pelanggan setia Anda. Caranya dengan menjawab pertanyaan di bawah ini:
- Sudah berapa lama mereka jadi pelanggan Anda?
- Berapa keuntungan produk yang dijual kepada mereka?
- Dapatkah kita menjual produk lain kepada mereka?
- Seberapa puas mereka dengan produk Anda?
Dengan menjawab pertanyaan di atas, Anda bisa lebih mudah mendesain aturan dan jenis reward untuk pelanggan lama yang termasuk pelanggan setia.
- Buat Kriteria Pelanggan yang Masuk Loyalty Program
Setelah mengukur loyalitas pelanggan, Anda perlu menentukan aturan tentang pelanggan yang masuk dalam kriteria loyalty program. Nah, Anda dapat membuat kriteria dari aspek berikut ini:
- Volume pembelian
- Lama mereka bertahan pada salah satu produk Anda
- Kecepatan pembayaran produk
- Kemampuan mereka membeli sebuah produk atau layanan dalam kuantitas tertentu
- Tentukan Bentuk Reward Loyalty Program
Anda bebas menentukan bentuk reward yang akan Anda berikan pada pelanggan yang masuk dalam kriteria Anda. Misalnya, cashback, produk baru, atau produk gratis.
- Tampilkan Aturan Loyalty Program di Website Anda
Nah, setelah semua aturan jadi, Anda bisa menampilkan aturan loyalty program di website Anda. Misalnya, program loyalitas dalam bentuk produk gratis akan Anda berikan kepada pelanggan setia yang membeli 500 produk selama 1 tahun.
Baca Juga: Ingin Mempertahankan Pelanggan? 11+ Langkah Ini WAJIB Anda Lakukan
Siap Membuat Sales Funnel Untuk Strategi Marketing Anda?
Sales funnel menggambarkan perjalanan pelanggan potensial Anda dari mengenal produk, melakukan pertimbangan pembelian, hingga melakukan keputusan pembelian.
Melalui sales funnel, Anda bisa mengetahui strategi marketing yang efektif dan efisien untuk meningkatkan penjualan. Berikut ini adalah rangkuman tahapan dan strategi marketingnya:
- Awareness -membuat konten edukatif di blog yang mempromosikan landing page menuju layanan yang sedang Anda tawarkan.
- Interest – memberi value sebagai ganti kontak yang telah diberikan. Misalnya, ebook gratis atau konten edukatif seputar produk.
- Decision – memberi penawaran khusus seputar produk yang mereka inginkan. Misalnya diskon khusus.
- Action – mempermudah proses pembelian dengan form dan Call to Action (CTA) yang jelas.
- Purchase – memberikan poin atau kupon yang bisa ditukarkan dengan berbagai reward.
Website adalah salah satu saluran yang tepat untuk menerapkan strategi marketing di atas. Lalu bagaimana cara lengkapnya agar website Anda dapat meningkatkan penjualan online? Kami punya solusinya dalam Ebook gratis di bawah ini.
The post Sales Funnel: Kenapa Penting dan Bagaimana Cara Membuatnya? appeared first on Niagahoster Blog.
source https://www.niagahoster.co.id/blog/sales-funnel/
via Blogger https://ift.tt/3zzzOBm
July 27, 2021 at 10:28AM
via Blogger https://ift.tt/2UV3kmD
July 27, 2021 at 12:53PM
via Blogger https://ift.tt/3zIPzWG
July 27, 2021 at 03:53PM
via Blogger https://ift.tt/3f1X1Et
July 27, 2021 at 06:53PM
via Blogger https://ift.tt/3f3OVLB
July 27, 2021 at 09:53PM