Saat hendak melamar kerja, biasanya kamu diharuskan melampirkan portofolio. Nah, jangan anggap portofolio dan CV adalah hal yang sama ya. CV dan portofolio adalah dua hal berbeda, meski keduanya merupakan dokumen pelengkap untuk melamar pekerjaan.
Sebetulnya apa sih portofolio itu? Apa bedanya dengan CV? Bagaimana contoh portofolio yang baik? Tenang aja, pertanyaan kamu akan terjawab di artikel ini. Yuk, simak penjelasannya!
Baca Juga: 10 Template WordPress Untuk Website Portofolio
Apa Itu Portofolio?
Pada dasarnya, portofolio adalah kumpulan dokumen pribadi, kelompok, organisasi atau perusahaan mengenai semua pekerjaan yang telah dilakukan.
Sebetulnya, pengertian portofolio bisa dilihat dari berbagai perspektif.
Tapi ketika berbicara portofolio sebagai dokumen untuk melamar pekerjaan, portofolio berarti kumpulan dokumen hasil karya pribadi yang disusun menarik untuk menunjukkan kemampuan dan kapasitas.
Ketika hendak melamar pekerjaan, portofolio penting untuk memberi gambaran perkembangan kemampuan seseorang dalam mencapai suatu tujuan. Bagi rekruter, portofolio digunakan sebagai sumber acuan untuk melihat kapasitas apakah pelamar adalah orang yang kompeten dalam menjalankan suatu pekerjaan.
Singkatnya, portofolio merupakan dokumen penunjang untuk melengkapi bukti keterampilan khusus seperti graphic designer, content writer, photographer, copywriter, programmer, dan sebagainya.
Baca Juga: Cara Membuat Website Single Page
Perbedaan CV dan Portofolio
Setelah membaca penjelasan di atas, mungkin kamu masih bertanya-tanya “Lalu, apa bedanya portofolio dengan CV?”
Supaya kamu tidak keliru, simak penjelasan tiga hal yang mendasari perbedaan CV dan portofolio berikut ini yuk!
Baca Juga: Tips Membuat CV Online Agar Lebih Standout
Informasi yang tertera
Perbedaan yang mendasar CV dan portofolio yang pertama adalah terkait informasi yang tertera di dalamnya.
Secara umum, informasi dalam Curriculum Vitae (CV) mendeskripsikan daftar riwayat hidup secara lengkap, seperti tanggal lahir, latar belakang pendidikan, pengalaman organisasi dan skill dasar yang dimiliki.
Sementara itu, informasi dalam portofolio menunjukkan kemampuan dan potensi seseorang melalui bukti hasil karya yang dilampirkan.
Misalnya kamu memiliki keahlian di bidang fotografi, maka dalam portofolio kamu melampirkan hasil karya foto-foto terbaikmu. Semakin menarik portofolio yang disusun, maka semakin tinggi nilai kamu di mata perekrut.
Kelengkapan data
Perbedaan selanjutnya, yaitu dari kelengkapan detail informasi yang dimuat.
CV berisi detail informasi mengenai data diri lengkap, namun disajikan seringkas mungkin. Dengan begitu, perekrut akan lebih mudah dan cepat menemukan informasi yang dicari.
Di sisi lain, portofolio sebetulnya tidak harus panjang, walaupun semakin lengkap akan semakin baik. Intinya, portofolio harus bisa memberi gambaran terhadap kemampuan dan potensi kamu di bidang yang ditekuni.
Berdasarkan sifatnya
Karena mengandung informasi dasar, CV bersifat lebih umum dan biasanya hanya dibuat sekali ketika hendak melamar pekerjaan.
Berbeda dengan CV, portofolio bersifat lebih spesifik tergantung posisi yang dilamar. Portofolio tidak bisa memuat seluruh keahlian yang kamu miliki, melainkan harus relevan dengan posisi yang dilamar saja.
Baca Juga: 12 Tren Web Design Terpopuler di Tahun 2021 untuk Websitemu
Manfaat Portofolio
Banyak yang tidak menyadari kalau portofolio sangat penting untuk menunjang karir seseorang ke depannya. Setiap pekerjaan yang dilamar memiliki persyaratan yang harus dipenuhi, salah satunya dengan melampirkan portofolio.
Lantas, apa saja manfaat yang didapatkan dari portofolio? Berikut beberapa di antaranya:
Menunjukkan profesionalitas
Manfaat pertama yaitu menunjukkan profesionalitas. Dalam proses merekrut karyawan, perusahaan tentu harus menyeleksi para kandidat yang melamar.
Lewat portofolio, perekrut akan lebih mudah mengetahui kualitas dan kapasitas seseorang. Terlebih, jika portofolio disusun dengan rapi dan menarik. Hal ini tentu akan meningkatkan potensi seseorang untuk diterima di suatu pekerjaan.
Membangun personal branding
Ketika kamu memiliki website portofolio, kapasitas dan keahlian kamu akan semakin diketahui banyak orang. Hal ini kemudian dapat mendukung kamu untuk membangun personal branding di bidang yang kamu geluti.
Meningkatkan potensi mendapat klien
Dilansir dari Skill Share, portofolio penting bagi pekerja freelance untuk mendapatkan klien baru. Melalui portofolio yang dibuat, orang-orang akan mengetahui hasil karyamu secara langsung.
Jika calon klien tertarik dengan hasil karyamu, kemungkinan besar mereka akan langsung menghubungimu untuk diajak bekerja sama. Hal ini tentu meningkatkan potensi kamu untuk mendapatkan proyek baru.
Baca Juga: Ingin Jadi Digital Nomad? Ikuti Tips Suksesnya Di Sini!
Sebagai bahan evaluasi diri
Membuat portofolio dapat dirasakan manfaatnya untuk diri sendiri. Sebagai bahan untuk refleksi, kamu bisa mengamati proses perkembangan kemampuan yang dimiliki. Kamu juga akan lebih memahami kekuatan dan kelemahan diri untuk ke depannya dapat lebih ditingkatkan.
Contoh Website Portofolio Inspiratif
Jennifer Fernandez: Writer
Jennifer Fernandez adalah penulis dan editor untuk beberapa perusahaan ternama. Website portofolio-nya disusun sederhana dengan desain yang minimalis.
Tampilan beranda cukup simple, langsung mencantumkan nama dan profesi serta link yang mengarahkan ke kategori penulisan yang ia lakukan. Di setiap kategori penulisannya, ia mencantumkan tautan ke semua situs hasil tulisannya yang pernah dipublikasikan.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Membuat Website dari Nol sampai Jadi
Sean Halpin: Web designer
Sean Halpin membuat website portofolio yang sangat atraktif, dengan desain visual yang menawan. Menariknya lagi, terdapat fitur chatbot di dalamnya untuk memudahkan komunikasi. Hal ini menambah nilai pada dirinya sebagai seorang web designer di saat orang mengunjungi portofolionya.
Karya-karyanya meliputi desain web dan aplikasi, UI UX, hingga beberapa plugins Figma yang juga turut dicantumkan dalam portofolio.
Di setiap hasil karya yang dilampirkan, ia memberi penjelasan singkat apa saja yang dikerjakannya dan bagaimana karyanya itu bisa bermanfaat.
Melanie Daveid: UX designer & Art director
Contoh website portofolio menarik lainnya adalah milik Melanie Daveid. Melalui web portofolionya, Melanie menunjukkan karyanya dengan kreatif dan informatif.
Ia menyertakan gambar yang mewakili tiap project dan menjelaskan prosesnya secara mendalam, mulai dari konsep, wireframes, user flow, hingga interface-nya.
Hal ini menciptakan user experience yang baik saat menjelajahi situs web portofolionya secara keseluruhan. Kamu dapat mengambil inspirasi dari sini untuk meningkatkan pengalaman user yang mengunjungi portofolio online milikmu.
Baca Juga: 15 SEO Tools Murah, Gratis, dan Terbaik untuk Menganalisis Website Kamu
Nathalie Jankie: Game designer
Website portofolio yang menarik juga diperlukan untuk menunjukkan kapasitas seorang game designer. Salah satu contohnya bisa kamu lihat pada portofolio Nathaliejankie.nl.
Inspirasi desain situs portofolio Nathalie diambil dari video game dan film. Website-nya didominasi dengan background hitam yang membuat bagian teks berwarna putih semakin menonjol.
Di dalamnya menjelaskan proyek-proyek game di mana ia pernah terlibat, serta tanggung jawabnya dalam proyek tersebut.
Laura Bellingham: Cinematographer
Situs portofolio Laura Bellingham merupakan salah satu contoh yang bagus. Bagi seorang sinematografer, portofolio dengan desain yang impactful sangat penting untuk menunjukkan skill yang dikuasai.
Laura menampilkan carousel dari still images sebagai background landing page-nya. Gambar-gambar ini mendominasi halaman dan langsung menarik perhatian pengunjung. Penggunaan font yang simple juga mempengaruhi tampilan background semakin menonjol.
Di bagian bawah, Laura melampirkan resume dengan beberapa hasil karya yang pernah dikerjakannya.
Lone Palmus: Programmer
Jika kamu seorang programmer, situs portofolio Lone Palmus bisa kamu jadikan contoh. Website portofolionya cukup simple dengan tata letak yang jelas untuk menampilkan proyek serta informasi kontaknya.
Dari segi desain, portofolio ini merupakan kombinasi dari elemen statis, whitespace, dan video scroll-to-load yang memberikan efek lebih dinamis.
Baca Juga: 10 Website Company Profile Terbaik untuk Inspirasi [Update 2021]
Sudah Lebih Paham Apa Itu Portofolio?
Bagaimana? Sudah lebih paham tentang apa itu portofolio dan contohnya?
Portofolio adalah dokumen yang menampilkan hasil karya seseorang disusun rapi dan menarik. Dokumen ini berguna untuk menunjukkan kemampuan dan kapasitas seseorang melalui karya yang dilampirkan.
Seperti yang kamu lihat pada contoh, saat ini banyak orang menggunakan website sebagai portofolio online mereka. Hal ini karena website portofolio dinilai lebih kredibel, praktis dan efektif untuk menunjukkan skill seseorang.
Hal penting yang harus diperhatikan sebelum membuat portofolio online yaitu memilih hosting terbaik untuk website-mu. Cloud hosting Dewaweb mampu membuat website kamu aman, cepat, dan bisa diandalkan termasuk untuk portofolio. Yuk, buat portofolio online-mu sekarang!
The post Apa Itu Portofolio? Manfaatnya, Contoh, dan Bedanya dengan CV appeared first on Blog Dewaweb.
Blog Dewaweb https://ift.tt/3kuEzaP