UKM : Pengertian, Contoh, dan Tips Mengembangkannya
UKM adalah aktivitas bisnis yang tak dapat dipandang sebelah mata. Buktinya, 61,07% PDB Indonesia berasal dari bisnis UKM.
Dengan lebih dari 64,2 juta UKM di Indonesia, tentu dapat menjadi bekal kemajuan perekonomian Indonesia, bukan?
Namun, apa yang dimaksud dengan UKM? Apakah Anda juga ingin menjadi bagian dari UKM?
Di artikel ini, kami akan membahas apa itu UKM, contoh UKM, dan tips mengembangkan UKM dengan tepat. Penasaran? Yuk simak selengkapnya..
Apa Itu UKM?
UKM atau Usaha Kecil dan Menengah adalah aktivitas bisnis perseorangan dengan modal dan pendapatan yang belum terlalu besar.
Sebuah bisnis disebut UKM jika bukan merupakan anak perusahaan lain, dan tidak dimiliki atau bergabung dengan usaha lainnya.
Sebagai usaha kecil, sebuah UKM maksimal memiliki modal sebesar Rp5 miliar dan pendapatan per tahun maksimal Rp15 miliar.
Sedangkan jika bisnis memiliki modal lebih dari Rp5 miliar, dan pendapatan per tahun maksimal Rp15 miliar, maka disebut sebagai usaha menengah.
Modal tersebut tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usahanya. Semua ketentuan di atas sesuai dengan PP No. 7 tahun 2021 sebagai aturan terbaru.
Perbedaan UKM vs UMKM
Selain UKM, Anda tentu sering mendengar istilah UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Apa perbedaan keduanya dengan penambahan usaha mikro pada UMKM?
Mari lihat perbedaan UKM dan UMKM menggunakan tabel berikut:
UKM | UMKM | |
Komoditi | Sudah memiliki produk utama, bahkan variasi produk. | Produk dapat berubah sewaktu-waktu. |
Tempat Usaha | Sudah menetap di satu tempat atau memiliki beberapa tempat usaha. | Belum memiliki tempat usaha tetap. |
Administrasi Keuangan | Sudah memiliki manajemen finansial yang baik dan teratur, serta rutin melakukan audit. | Pengelolaan finansial masih sederhana dan belum memisahkan antara keuangan pribadi dengan keuangan usaha. |
Pekerja | Sudah memiliki SDM yang berpengalaman dan kompeten | Belum berpengalaman, biasanya pemilik usaha terjun langsung ke lapangan. |
Izin Usaha | Sudah terdaftar dan memiliki legalitas seperti NPWP, izin usaha, hingga hak cipta. | Belum memiliki izin usaha. |
Singkatnya, UKM lebih siap berkembang untuk menjadi bisnis yang besar dengan adanya izin usaha dan tempat usaha yang pasti. Sementara UMKM masih mencakup usaha mikro yang secara pengelolaan masih sangat sederhana.
Contoh UKM
Dari jutaan jumlah UKM di Indonesia, ada banyak sekali contoh yang bisa Anda dieksplorasi. Kali ini, kami akan menghadirkan beberapa contoh UKM potensial, bahkan di masa pandemi sekalipun! Berikut contohnya:
1. UKM Fashion
UKM fashion memiliki potensi menjanjikan karena memiliki segmen bisnis terbesar dan menyumbang 30% dari total pendapatan ecommerce di Indonesia.
Dengan trend fashion yang selalu dinamis, segmen fashion pun berkembang. Misalnya, pakaian, sepatu, jam tangan, tas, aksesoris, hijab, dan lainnya.
Kondisi tersebut sejalan dengan perkembangan pangsa pasar yang diprediksi hingga 181,1 juta jiwa pada 2025. Inilah yang kemudian mendorong brand lokal UKM fashion banyak bermunculan.
Salah satu contohnya, Erigo. UKM fashion yang dirintis dari sebuah apartemen di Depok ini, saat ini sudah mendunia dan memiliki gudang besar untuk menyimpan berbagai produknya!
Anda juga bisa lho membangun Usaha Kecil dan Menengah fashion yang sukses seperti Erigo. Kami sudah merangkum panduan lengkap untuk melakukannya → 11 Cara Memulai Bisnis Fashion dengan Brand Sendiri.
2. UKM Kuliner
Riset dari Statista memprediksi bisnis kuliner akan meningkat sebesar 10,79% pada tahun 2025.
Tak heran banyak yang menangkap peluang ini dengan memulai bisnis kuliner. Contohnya adalah Smile Food dan Nasi Kota-KU. Bahkan, segmen kuliner tersebut mampu meraih omzet hingga puluhan juta rupiah dalam sebulan.
Selain variasi produk, kuncinya sukses kedua usaha tersebut adalah dengan memanfaatkan aplikasi digital. Sehingga, produknya dapat dijangkau oleh lebih banyak orang.
UKM kuliner tidak hanya terbatas pada produk yang sudah ada, lho. Inovasi kuliner juga bisa menjadi kunci sukses sebuah Usaha Kecil dan Menengah. Contohnya Keripik Maicih, UKM kuliner dengan produk keripik unik ini berkembang pesat hingga masuk ke supermarket skala nasional.
Di luar kedua contoh di atas, masih banyak macam UKM kuliner yang bisa menginspirasi Anda. Misalnya, katering sehat, kreasi cemilan, minuman kemasan, cafe, kuliner oleh-oleh khas daerah, dan masih banyak lainnya.
Baca juga: Tips Digital Marketing Paling Moncer untuk Bisnis Kuliner!
3. UKM Event Organizer
Bidang Event Organizer juga cukup menjanjikan saat ini. Mulai dari banyaknya permintaan pesta ulang tahun, ajang olahraga, pernikahan, dan lainnya.
Contoh UKM sektor ini adalah Tiga Organizer, sebuah EO yang omzetnya bisa tembus Rp500 juta rupiah. Wow!
Untuk menjadi sebesar sekarang, Tiga Organizer memanfaatkan branding, customer experience, dan portofolio perusahaan.
Baca juga: Ikuti Cara Mudah Membuat Web Portofolio
4. UKM Pendidikan
Adanya pandemi menciptakan peluang baru dibidang pendidikan lewat bisnis e-learning. Banyak UKM di bidang pendidikan yang terjun ke bisnis ini dengan menawarkan ilmu marketing, programming, dan lainnya.
Dengan modal membuat website e-learning dan modul berkualitas hayacademy.net termasuk contoh UKM yang berhasil dengan pelanggan lebih dari 12.500 orang.
5. UKM Digital
UKM tidak melulu harus berjualan produk barang. Saat ini, UKM juga bisa saja menjual produk digital atau jasa.
Tentu saja, untuk dapat berkembang, aktivitas bisnis harus dilakukan secara online. Salah satunya, melalui toko online.
Salah satu contoh UKM digital adalah CIUSS yang menjual tema WordPress untuk berbagai jenis website. Dengan harga satu tema di kisaran Rp250 ribu, bisa dibayangkan omzet yang bisa diraih di tengah tingginya minat orang untuk go online.
Tips Mengembangan UKM
UKM memiliki potensi dan peluang yang sangat besar. Nah, agar kian maksimal, inilah beberapa tips mengembangkan UKM:
1. Buat Model Bisnis
Sebelum membangun sebuah bisnis, Anda perlu merancang model bisnis agar mengetahui apa strategi bisnis yang perlu dibangun.
Saat ini, model bisnis sudah semakin banyak dan pastikan Anda memilih yang paling sesuai dengan niche bisnis Anda.
Nah, agar bisa memetakan strategi, Anda bisa mencoba bisnis model canvas.
Bisnis model canvas lebih sederhana dan ringkas untuk tetap mendapatkan gambaran ide bisnis dan rencana realisasinya dengan cepat dan jelas. Metode ini sangat cocok untuk UKM yang belum memerlukan sistem bisnis yang kompleks.
2. Kenali Buyer Persona
UKM Anda tidak akan berkembang jika salah target pasar. Tidak mau ‘kan sudah susah payah membangun bisnis UKM, eh ternyata sepi peminat?
Nah, untuk menghindarinya, Anda perlu mengenali buyer persona alias siapa sih target yang akan membeli produk Anda.
Buyer persona adalah representasi dari target konsumen bisnis. Anda perlu membuat profil konsumen yang seakan-akan nyata.
Dengan buyer persona, Anda bisa lebih menyesuaikan produk atau layanan agar sesuai kebutuhan calon konsumen, menentukan strategi marketing yang harus dijalankan dan membuka peluang produk baru.
3. Pelajari Kompetitor
Dunia UKM tak luput dari adanya kompetitor. Untuk itu Anda perlu mempelajari beberapa aspek dari kompetitor yang bisa digunakan untuk memenangkan persaingan, seperti:
- Apa saja kelebihan dan kekurangan produknya?
- Seperti apa pelayanan pelanggan yang diberikan?
- Sejauh mana branding yang diciptakan, dan lainnya?
Anda bisa menggunakan teknik ATM atau Amati, Tiru, dan Modifikasi. Jadi, Anda bisa memberikan produk atau pelayanan yang jauh lebih baik ke konsumen.
4. Ciptakan Produk yang Inovatif
Masih ingatkah Anda dengan trend boba? Ya, jajanan kekinian yang trend-nya kian meredup akibat banyaknya produk sejenis di pasaran.
Kalau mengalami kondisi serupa, Anda harus tetap inovatif. Caranya, Anda perlu membangun pola product development yang jelas.
Langkah yang bisa Anda lakukan meliputi mengembangkan ide, riset produk, membuat prototype, merancang supply chain, membuat rencana anggaran, melakukan uji pasar, dan melakukan launching.
Dengan langkah di atas, setiap tantangan dari bisnis Anda bisa disiasati lebih baik dengan pengelolaan yang jelas.
5. Tentukan Harga Jual yang Bersaing
Menentukan harga produk bagi UKM terkadang masih sebatas yang penting ada untung. Padahal, Anda perlu mempertimbangkan harga jual dengan perhitungan yang matang.
Nah, agar bisa memberikan harga yang bersaing kepada konsumen, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Biaya produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, peralatan, dan lainnya.
- Selisih keuntungan setiap produk.
- Biaya tetap seperti sewa tempat, langganan hosting dan domain, dan lainnya.
Saat ini, ada beragam strategi perhitungan harga jual. Anda perlu menentukan metode penghitungan harga jual yang tepat, agar produk dapat terjangkau oleh konsumen tapi tetap menguntungkan bagi bisnis.
Baca juga: Cara Menentukan Harga Jual Agar Cuan Melimpah
6. Bangun Branding
Hal yang masih jarang dilakukan oleh UKM adalah branding. Padahal dengan branding, konsumen dapat lebih mudah mengenal dan mengidentifikasi bisnis Anda.
Anda bisa memulai dengan menentukan visi, misi, logo, dan brand identity. Jadi, Anda bisa menjual produk sekaligus membangun citra bisnis di mata konsumen.
Contohnya, coklat Nib’s Kekinian yang berhasil memanfaatkan branding keren untuk menarik perhatian. Mulai dari pengemasan hingga penamaan variasi produk pun disesuaikan dengan kondisi target pasar mereka, yaitu anak muda.
Baca juga: Mengapa UKM Memerlukan Desain Logo Profesional?
7. Go Online
Meskipun UKM bisa dijalankan secara offline, tetapi go online adalah pilihan terbaik. Alasannya, dapat menjangkau konsumen lebih luas dan biaya operasionalnya lebih murah.
Apalagi, di tengah perkembangan teknologi, jangan-jangan kompetitor Anda sudah go online juga. Tidak mau kalah saing, ‘kan?
Sebagai langkah awal, Anda bisa membuat akun bisnis di media sosial, atau membuka toko di marketplace terlebih dahulu.
Namun, kalau mau menjalankan bisnis untuk target jangka panjang, cara yang paling ampuh adalah membuat website.
Baca juga: Rahasia Sukses UMKM Go Online: Siapkan 4 Hal Ini!
Website bisa menjadi sarana terbaik sebagai pusat aktivitas online bisnis Anda. Dengan website, konsumen bisa lebih mengenal brand Anda, melihat produk secara menyeluruh, hingga melakukan transaksi dengan mudah dan cepat.
Mau tahu cara meningkatkan penjualan melalui website? Anda bisa mendownload gratis ebook 35+ Tips Ampuh Meningkatkan Penjualan Online Melalui Website.
8. Maksimalkan Digital Marketing
Kalau UKM Anda sudah go online, maka proses memasarkan produknya pun harus online, ‘kan?
Alasannya, marketing online jauh lebih efektif menyasar target konsumen dengan tepat, prosesnya lebih sederhana dan biayanya jauh lebih murah dengan eksekusi yang cepat.
Nah, strategi digital marketing yang tersedia pun cukup beragam, sesuai dengan jenis bisnis UKM Anda.
Bisa melalui promosi di akun media sosial, menawarkan berbagai promo di website, beriklan di Google sehingga mudah ditemukan calon konsumen, hingga membuat content marketing di berbagai platform online.
Siap Sukses Membangun UKM?
UKM adalah bisnis perseorangan dengan modal yang belum terlalu besar, tapi menjanjikan potensi penghasilan yang tinggi. Apalagi, peluang UKM di berbagai sektor pun masih terbuka lebar.
Untuk mencapai kesuksesan, diperlukan strategi yang tepat agar UKM dapat bertahan di tengah persaingan dengan bisnis besar atau UKM lainnya.
Di atas, kami sudah memberikan tips mengembangkan UKM. Yang paling penting, bangunlah bisnis secara online agar sesuai dengan persaingan di zaman serba digital saat ini.
Kalau Anda ingin menggunakan website sebagai pusat bisnis, pastikan untuk memilih layanan hosting yang tepat agar website dapat diakses 24 jam.
Nah, Niagahoster adalah pilihan terbaik untuk mendukung perkembangan UKM Anda.
Bukan hanya bisa didapatkan dengan harga terjangkau yaitu Rp84 ribu/bulan, berbagai fitur lengkap akan Anda dapatkan. Apa saja?
Fitur keamanan terbaik seperti Imunify360 dan SSL gratis untuk melindungi website. Penggunaan web server tercepat, LiteSpeed Enterprise yang akan membuat website bisa diakses dengan mudah.
Semua itu, masih ditambah dengan adanya dukungan customer service 24 jam yang selalu siap membantu Anda.
Tunggu apa lagi? Sudah tidak sabar membangun UKM sukses dengan Niagahoster, dan jadi bagian dari jantung perekonomian Indonesia?
The post UKM : Pengertian, Contoh, dan Tips Mengembangkannya appeared first on Niagahoster Blog.
source https://www.niagahoster.co.id/blog/ukm-adalah/
via Blogger https://ift.tt/3of6nCy
September 28, 2021 at 03:28PM
via Blogger https://ift.tt/3zI5dRW
September 28, 2021 at 03:53PM