Kamu memiliki ide bisnis brilian dan ingin mewujudkannya namun terkendala dana? Crowdfunding adalah solusinya.
Sebuah ide bisnis tidak dapat benar – benar terwujud apabila tidak ada pendanaan, maka dari itu banyak para pebisnis maupun yang baru merintis mencari dana ke sana kemari.
Crowdfunding merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan pendanaan bisnis yang bisa dilakukan dengan cepat dan mudah, yang saat ini sedang populer. Lalu apa itu crowdfunding? Apabila kamu tertarik dengan teknik ini, langsung saja simak sampai akhir.
Apa Itu Crowdfunding?
Crowdfunding adalah salah satu strategi dalam mendapatkan pendanaan dari banyak orang untuk mengembangkan bisnis. Dana ini berasal dari orang lain atau yang tidak terlibat pada bisnis tersebut.
Mereka yang melakukan crowdfunding biasanya memiliki ide bisnis yang menarik, prospek yang bagus namun tidak memiliki cukup dana untuk mewujudkannya.
Daripada ide tersebut menganggur dan tidak terwujudkan, lebih baik tawarkan pada orang – orang yang tertarik dan mau membantu memberikan pendanaan.
Tidak harus bisnis besar yang bisa melakukan crowdfunding, melainkan seperti startup yang baru merintis atau usaha UKM milik masyarakat juga bisa melakukannya.
Kepopuleran crowdfunding berbarengan dengan berkembangnya teknologi, saat ini sudah banyak situs crowdfunding salah satunya mungkin yang paling dekat dengan kamu yaitu KitaBisa.
KitaBisa merupakan salah satu crowdfunding dengan jenis donasi. Tapi bukan itu yang akan kita bahas, yuk langsung saja simak selengkapnya berikut ini.
Cara Melakukan Crowdfunding
Apabila kamu tertarik dengan strategi ini, kamu bisa mendapatkan pendanaan dari sana asalkan kamu melakukan crowdfunding dengan tepat.
Berikut ini terdapat beberapa langkah yang harus kamu lakukan untuk memulai crowdfunding.
1. Pilih Platform yang Sesuai
Langkah pertama yaitu memilih platform terlebih dulu, kamu bisa memilih antara platform yang berbasis reward atau ekuitas.
Di platform tersebut kamu juga bisa mencari tahu berapa lama campaign dapat berjalan, berapa banyak dana yang bisa dikumpulkan, dan siapa saja yang menggunakan platform tersebut.
Karena pengguna platform yang nantinya berkemungkinan besar memberi pendanaan pada kamu.
2. Lengkapi Dokumen
Agar ide kamu bisa diterima oleh platform tersebut untuk ditayangkan, sebelum itu kamu harus melengkapi beberapa dokumen untuk memeriksa keabsahannya.
Apabila kamu memilih crowdfunding ekuitas, sebaiknya sertakan juga dokumen penawaran atau prospektus. Hal ini untuk menentukan rincian investasi, peringatan risiko, dan cooling of period untuk para investor.
3. Promosikan Ide
Setelah mendapat persetujuan dari platform, sekarang kamu bisa mulai mempromosikan ide atau mirip dengan membuat proposal bisnis untuk investor.
Di sana kamu bisa menjelaskan apa ide proyek yang kamu miliki, mengapa kamu membutuhkan pendanaan tersebut, dan berapa banyak dana yang ingin dikumpulkan.
Apabila kamu memilih platform berbasis reward, maka jelaskan hadiah apa saja yang akan didapatkan oleh investor. Sedangkan jika platform berbasis ekuitas, jelaskan kepada mereka apa itu saham ekuitas dan berapa harganya, apabila dapat ditentukan.
Langka ketiga ini mungkin membutuhkan effort yang cukup besar, karena bagaimanapun kamu harus membuat sebaik mungkin agar pemberi dana tertarik untuk membantu.
Selain itu, pantau terus dan update pitch tersebut. Jangan lupa juga untuk membagikannya ke sosial media seperti Instagram agar lebih banyak orang yang tahu dan bergabung.
Baca Juga: Inilah Bedanya Investasi Saham dengan Trading Saham
Campaign Selesai
Ketika campaign sudah selesai, maka kamu akan mendapatkan seluruh dana tersebut, apabila menggunakan platform crowdfunding sosial atau donasi.
Sedangkan untuk platform lain, kamu harus menetapkan berapa target dana yang harus terkumpul. Misalnya seperti crowdfunding ekuitas, kamu akan diberi jangka waktu untuk mendapatkan investor, apabila berhasil maka dana akan dibayarkan dan akan diterbitkan sertifikat saham untuk para investor.
Itulah empat langkah dalam melakukan crowdfunding, namun sebelum itu kamu harus tahu satu persatu jenis crowdfunding yang biasa dilakukan.
Jenis – Jenis Crowdfunding
Sebelum melakukan campaign ide proyek kamu, sebaiknya ketahui dulu beberapa jenis crowdfunding berikut ini.
Equity Crowdfunding
Jenis yang pertama adalah equity crowdfunding, yaitu pendanaan dengan cara menawarkan imbalan saham kepada orang yang memberi dana. Bedanya, saham jenis ini tidak didaftarkan pada bursa efek.
Biasanya crowdfunding ini dilakukan oleh bisnis besar atau startup yang memang membutuhkan modal banyak. Ada beberapa platform equity crowdfunding diantaranya seperti Bizhare, Santara, dan Crowddana.
Setiap jenis crowdfunding tentu memiliki pro dan kontranya masing – masing. Untuk equity crowdfunding sendiri yaitu sebagai berikut.
Pros | Cons |
Sangat mungkin untuk meningkatkan pada jumlah yang lebih besar | Para investor kecil yang bergabung dapat menunda para investor besar nantinya |
Lebih menghemat waktu dalam menemui investor satu persatu | Harus memberikan dividen dan meningkatkan nilai bagi untuk investor |
Dana digunakan untuk pertumbuhan bisnis | Kamu harus memberikan ekuitas |
Kamu dapat mempertahankan kendali bisnis | Terdapat batasan seberapa sering kamu dapat melakukan crowdfund |
Meningkatkan brand loyalty | Anda harus memastikan jika investor selalu up to date |
Memudahkan proses pencarian dana | Semua orang akan tahu jika kamu gagal mengumpulkan dana |
Baca Juga: Panduan Lengkap Belajar Saham untuk Pemula
Rewards-based Crowdfunding
Selanjutnya yaitu rewards-based crowdfunding, mengumpulkan dana dengan cara memberikan hadiah untuk investor yang mau bergabung. Besarnya tergantung seberapa banyak yang diberikan tiap investor.
Jenis ini dapat digunakan baik di perusahaan kecil maupun yang besar. Untuk hadiahnya sendiri bisa berupa voucher, diskon, produk, dan masih banyak lagi.
Contoh rewards-based crowdfunding diantaranya seperti KickStarter dan Indiegogo.
Pros | Cons |
Kamu dapat menguji ide dan mendapatkan feedback | Siapapun dapat mencuri idemu |
Tidak harus memberikan jaminan atau membuktikan kelayakan kredit | Jika tidak mencapai target dana maka tidak mendapat apa – apa |
Menjaga penuh kepemilikan dan ekuitas | Tidak cocok untuk bisnis besar atau B2B |
Bisa mendapatkan banyak publisitas | Harus memberikan sebuah hadiah |
Solusi cara untuk bebas hutang dalam mengumpulkan dana | Kurang efektif untuk mendapatkan nilai dalam jumlah besar |
Kamu membangun customer base dan awareness | Harus menonjol dari yang lain agar menarik perhatian investor |
Peer-to-Peer Lending
Jenis terakhir yaitu peer-to-peer lending atau P2P, jenis ini juga biasa disebut debt crowdfunding. Sistem ini mirip dengan pinjaman berjangka pada bank, hanya saja ini didapatkan bukan dari bank atau institusi melainkan dari para individu yang bergabung.
Sistemnya, kamu bisa menuju ke aplikasi atau situs P2P lending online lalu ajukan mengapa kamu membutuhkan dana dan berapa jumlahnya. Jika aplikasi tersebut sudah memeriksa permintaan kamu dan sukses maka campaign peminjaman kamu akan tampil di aplikasi.
Ada beberapa contoh situs P2P lending yang bisa kamu coba, dan sudah pasti terdaftar OJK diantaranya adalah Akseleran, KreditPintar, Amartha, Investree, dan masih banyak lagi.
Berikut ini terdapat tabel pros dan cons terkait jenis peer-to-peer lending.
Pros | Cons |
---|---|
Rate harga yang kompetitif | Jika ingin harga yang baik, kamu perlu rating kredit dan jaminan yang bagus |
Aplikasi dan pengajuan yang cepat | Pinjaman lebih kecil dibandingkan bank |
Lebih cocok digunakan untuk bisnis yang masih baru dan tidak memiliki kredit panjang | Apabila permintaan pinjaman tidak 100% didanai, maka kamu tidak mendapatkan uang |
Apabila pelunasan dilakukan lebih awal tidak dikenakan sanksi | Pembayaran yang terlewat dapat merusak rating kredit dan akibatnya biaya penalti besar |
Kriteria persetujuan antar platform sangat bervariasi dan berbeda satu sama lain | Hanya pinjaman berjangka yang ditawarkan, bukan kredit |
Setelah mengetahui jenis – jenis crowdfunding yang ada, lalu seperti apa kelebihan dan kekurangan strategi pendanaan jenis ini? Mari kita bahas di bawah.
Baca Juga: Pendanaan Startup dan Modal Usaha Peer-to-Peer Lending di Indonesia
Kelebihan Crowdfunding
Berikut ini terdapat beberapa kelebihan dari strategi pencarian dana lewat crowdfunding.
- Bisnis lebih dikenal luas: ketika melakukan campaign, pasti kamu akan menyebarkannya pada sosial media lain, maka akan semakin banyak yang tahu. Selain itu semakin banyak investor yang melihat, semakin banyak juga yang mendanai.
- Pengajuan yang mudah: kamu tidak perlu lagi mendatangi investor satu persatu, karena pengajuan pendanaan bisa dilakukan secara online dan ini akan semakin memudahkan kamu, begitu juga investor.
- Bebas memilih sistem crowdfunding: kamu bebas memilih diantara 3 jenis crowdfunding di atas, kamu bisa sesuaikan dengan fokus bisnis. Jika bisnis sudah besar dan butuh dana banyak, maka bisa gunakan equity crowdfunding.
Kekurangan Crowdfunding
Selanjutnya terdapat beberapa poin kekurangan sistem crowdfunding untuk mencari dana.
- Tidak mencapai target: strategi pencarian dana seperti ini sangat bergantung pada investor, maka dari itu jika tidak banyak yang berinvestasi maka akan semakin kecil peluang untuk mencapai target.
- Ide bisnis rentan dicuri: ketika melakukan campaign maka kamu harus menjelaskan dengan detail terkait ide bisnis tersebut, apabila saat itu terdapat investor nakal yang ingin menggunakan ide bisnismu, maka kamu akan kalah cepat dari mereka. Belum lagi jika pendanaan kamu gagal.
- Keamanan platform: dalam mencari dana maka kamu akan menggunakan platform atau aplikasi pihak ketiga, semua data bisnis kamu dan dokumen penting akan tersimpan di sana. Maka dari itu kamu harus waspada dengan keamanan platform dari serangan cyber crime.
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari strategi crowdfunding, kamu bisa lebih yakin dalam melakukannya. Nah, sekarang ada beberapa tips apabila kamu memang sudah yakin ingin melakukan crowdfunding.
7+ Tips Melakukan Crowdfunding
Ketika melakukan crowdfunding, kamu harus menerapkan tips berikut agar investor tertarik untuk memberikan dananya.
Ceritakan Ide Kamu
Ceritakan pada mereka seperti apa ide bisnis kamu, apa manfaatnya untuk mereka, lalu yang terpenting sampaikan berapa anggaran yang dibutuhkan dan mengapa kamu benar – benar ingin mewujudkannya.
Untuk mendukung hal tersebut maka kamu harus membuat video pitch yang menarik, uraikan konsep dan manfaatnya serta bagaimana cara kerjanya.
Tawarkan Reward yang Besar
Para investor pasti akan mendukung ide kamu apabila memang bermanfaat dan memiliki prospek bagus, namun kembali lagi mereka akan tambah tertarik jika reward yang diberikan setelahnya cukup besar.
Kamu bebas hendak menawarkan berapapun, asalkan tetap realistis.
Tetapkan Kebutuhan Dana
Ketika akan membuat campaign di platform crowdfunding tentu kamu akan diminta untuk memasukan berapa nominal dana yang dibutuhkan. Nah, saat itu pastikan kamu sudah memikirkannya baik – baik.
Kamu harus mempertimbangkan kira – kira berapa jumlah orang yang bisa membantu sehingga bisa tahu berapa nominal yang pas. Karena di beberapa platform dana yang tidak terkumpul 100%, maka kamu tidak bisa mencairkan semua uangnya.
Promosikan Campaign Kamu
Setelah membuat campaign tidak bisa langsung kamu tinggal begitu saja hingga dan terkumpul. Kamu bisa mempromosikannya di media sosial seperti Instagram, lalu menjangkau media dan para blogger untuk meliput campaign kamu dan masih banyak lagi.
Semakin banyak kamu promosi maka akan semakin besar peluang dana terkumpul hingga 100%.
BacaJuga: 12 Tips dan Strategi Marketing Instagram untuk Bisnis Anda
Berikan Update Pada Pemberi Dana
Apabila kamu sudah memiliki beberapa pendukung, kamu harus tetap menjaga agar para investor tersebut tetap dalam lingkup ide bisnis kamu.
Beberapa platform crowdfunding biasanya menyediakan fitur untuk memperbarui investor dan mengirimkan pesan pada mereka. Manfaatkan fitur tersebut agar investor tidak kehilangan minatnya pada bisnismu.
Penuhi Kesepakatan Awal
Ketika dana sudah berhasil terkumpul, bukan berarti kamu sudah benar – benar selesai. Justru saat itulah kamu harus memenuhi kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya.
Misalkan kamu menjanjikan sebuah reward untuk investor yang ingin bergabung, maka setelah dana terkumpul kamu bisa mulai memberikan hadiahnya.
Temukan Cara yang Tepat untuk Memecahkan Masalah
Pada dasarnya, tujuan orang menciptakan produk dan memiliki ide gagasan yaitu berawal dari masalah atau keresahan. Nah, agar crowdfunding berhasil, pastikan kamu bisa membuat investor yakin bahwa ide ini dapat mempermudah salah satu masalah mereka. Kamu harus pintar menyampaikan sebenarnya seperti apa nilai produk ini.
Itulah tujuh tips melakukan crowdfunding yang bisa kamu coba, sekarang kamu sudah siap melakukan crowdfunding?
Baca Juga: Menemukan Keunikan Untuk Memenangkan Persaingan Usaha
Siap Melakukan Crowdfunding?
Crowdfunding adalah salah satu alternatif kamu dalam mencari pendanaan untuk ide bisnis yang ingin kamu wujudkan. Ada banyak jenis crowdfunding yang bisa kamu pilih dan sesuaikan dengan tipe bisnis kamu.
Setelah itu kamu bisa mengajukannya dengan mudah secara online lewat aplikasi – aplikasi crowdfunding yang tersedia. Bagaimana, sudah siap melakukan crowdfunding? Jangan lupa untuk terapkan tujuh tips di atas tadi.
The post Apa Itu Crowdfunding? Pengertian, Jenis, dan Tips Melakukannya appeared first on Blog Dewaweb.
Blog Dewaweb https://ift.tt/kp4FqQJ