Tahukah Anda halaman website yang Anda kunjungi saat ini adalah salah satu contoh HTML?
Faktanya, 92.3% website di dunia ini dibuat menggunakan HTML, lho.
HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa markup untuk membuat halaman web. Bahasa markup yaitu bahasa komputer untuk memformat teks dan berbagai media di dalamnya.
Biasanya, HTML didukung dengan bahasa lainnya. Seperti CSS, JS, ataupun bahasa pemrograman lain yang lebih rumit.
Kenapa sih Anda harus belajar coding HTML? Berikut beberapa manfaatnya.
- Memahami cara kerja website
- Membuat landing page hingga newsletter sendiri
- Lebih mudah belajar bahasa pemrograman lainnya
- Membuat code yang lebih rapi
- Jadi lahan penghasilan
HTML memungkinkan Anda mampu membuat website, membangun template, dan berbagai karya lain yang banyak orang bersedia beli.
Bagaimana? Menarik kan mempelajari coding HTML? Kabar gembiranya, di artikel ini Anda akan mendapatkan segudang info tentang contoh HTML yang ramah pemula, lho. Sudah tidak sabar kan? Yuk langsung saja simak daftarnya!
25+ Contoh Coding HTML untuk Pemula
Agar tidak bingung, sebaiknya Anda mengenal dulu beberapa istilah untuk belajar HTML:
- Tag: awalan instruksi atau perintah yang akan dibaca browser. Misalnya: tag <bold>.
- Elemen: keseluruhan kode yang terdiri dari tag pembuka (< >) hingga tag penutup (/< >).
- Atribut/property: informasi atau perintah tambahan yang berada di dalam elemen (Contoh: style)
Nah sekarang, Anda sudah siap belajar contoh HTML untuk pemula. Di bagian akhir, kami juga akan memberikan bonus contoh desain web HTML keren yang layak Anda coba, lho. Penasaran? Yuk lanjut membaca!
1. HTML Basic
Segala template HTML di dunia memiliki bentuk dasar, yaitu HTML Basic. Apa saja yang pasti ada dalam coding HTML Basic? Kami akan membedahnya satu per satu.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Title of the document</title>
</head>
<body>
<h1>Heading</h1>
<p>Paragraf.</p>
</body>
</html>
Pertama, dokumen HTML harus diawali dengan <!DOCTYPE html>. Fungsinya sebagai deklarasi sehingga browser tahu dokumen ditulis dalam HTML.
Berikutnya, ada tag <html>. Tag ini akan menampung seluruh tag HTML dari awal hingga penutupan, yaitu </html>.
Setelah <html>, masuk ke tag <head>. Seperti namanya, tag ini berisi coding HTML untuk membuat kepala dokumen. Hasilnya akan terlihat sebagai judul pada tab browser Anda.
Lalu, tibalah Anda ke tag <body>. Coding HTML ini memuat inti dokumen HTML Anda, yaitu isian website.
Di akhir, jangan lupa tutup dokumen HTML dengan tag penutup yang sesuai (</html>, </body>, dll).
2. Heading
Heading adalah judul hingga sub-judul yang ada di dalam website. Fungsinya, untuk memetakan info dari umum ke khusus.
Selain memudahkan visitor menangkap inti informasi, heading juga mendongkrak SEO website.
Alasannya, Google jadi lebih paham struktur dan konteks artikel, deskripsi produk, ataupun media teks lainnya pada website.
Berikut contoh HTML untuk berbagai macam heading.
<h1> Heading 1 <h1> <h2> Heading 2 <h2> <h3> Heading 3 <h3> <h4> Heading 4 <h4> |
Makin spesifik info dan pemilihan sub-judulnya, makin kecil juga ukuran heading. Tentunya dengan coding HTML tag heading, Anda tak perlu repot-repot format ukuran heading secara manual. Praktis, bukan?
3. Paragraf
Nah, contoh HTML berikutnya yaitu membuat paragraf.
Paragraf itu penting. Sekarang, bayangkan Anda membaca artikel website yang tidak punya paragraf. Setiap ide pokok terlihat samar dan melelahkan mata gara-gara tak punya jeda.
Karena itu, setiap paragraf perlu dipisah. Nah untuk membuat paragraf dengan coding HTML, gunakan saja tag P.
<p>text</p> |
Setelah itu, paragraf baru akan muncul menjadi baris baru. Alhasil, tulisan jadi lebih enak dibaca dan rapi, bukan?
4. Bold/Strong
Contoh coding HTML berikutnya, ada bold/strong.
Pasti, Anda sudah tahu tag HTML ini akan memberi efek tebal pada tulisan. Tapi, apa sih beda antara bold dan strong?
Pertama, coding HTML bold dan strong memiliki tag yang berbeda:
<b>Afiliasi adalah kerja sama promosi dan penjualan produk</b> <strong>Afiliasi adalah kerja sama promosi dan penjualan produk</strong> |
Dan meskipun outputnya terlihat sama, Google memandangnya lain.
Coding HTML bold sekadar memberi efek tebal, sedangkan tag strong memiliki pengaruh bagi web crawling. Sebab, tag strong mampu memberitahu Google kata atau keyword penting yang memperkuat info dari konten website.
Jadi, manakah yang Anda butuhkan? Tag bold atau tag strong?
5. Italic/Emphasize
Mirip seperti tag bold/strong, ada dua coding HTML yang bisa Anda pakai untuk memiringkan kata-kata.
Berikut contoh HTML dengan tag italic/emphasize.
<i>Bug adalah istilah bahasa Inggris yang artinya serangga.<i> <em>Bug adalah istilah bahasa Inggris yang artinya serangga.<em> |
Lalu, manakah yang sebaiknya Anda pakai?
Kembali lagi ke kebutuhan Anda. Jika hanya ingin memiringkan kata-kata saja, gunakanlah coding HTML italic. Sedangkan jika mau menekankan kata tertentu agar Google lebih mudah mengindeks konten, pakailah tag <em>.
6. Line Break
Sekilas, coding HTML Line Break mirip dengan coding HTML paragraf.
Seperti namanya, Line Break berfungsi membuat baris baru. Namun, baris tersebut masih dalam paragraf yang sama. Ini dia contoh HTML Line Break.
<p> <br>Text <br> Text </p> |
Hasilnya akan terlihat seperti ini.
Lalu, apa sih yang membedakan coding HTML Line Break dengan Paragraf?
Untuk outputnya sendiri memang sepintas sama. Namun, tag <p> lebih berisiko error pada beberapa browser. Sedangkan tag <br> digadang-gadang akan lebih di-support oleh HTML5 daripada tag <p>.
Beda dari contoh HTML-lainnya, coding HTML <br> memang tidak memiliki tag penutup </br>. Jadi, Anda cukup menggunakan <br> saja.
7. Images
Siapa yang suka website tanpa gambar? Mungkin, hampir tidak ada orang yang menyukainya!
Selain membosankan, info dalam website jadi kurang jelas. Faktanya, memasukkan ilustrasi meningkatkan views hingga 45%, loh.
Nah untuk memasukkan gambar, gunakan coding HTML images. Ukurannya juga bisa Anda atur sendiri pada atribut Style.
<img src=”url atau lokasi penyimpanan gambar” alt=”text” style=”width:500px;height:333px;”> |
Berikut hasil contoh HTML images.
Eits, tunggu sebentar. Jika Anda perhatikan, dalam contoh coding HTML images tadi ada atribut ‘alt’. Apakah itu?
Alt text adalah kata yang diselipkan ke dalam gambar. Fungsinya sebagai antisipasi jika gambar invalid. Artinya, saat gambar tidak muncul, alt text akan menggantikannya sehingga visitor web tetap memahami deskripsi image.
8. Horizontal line
Contoh HTML selanjutnya, horizontal line.
Sederhana saja, coding HTML ini memungkinkan Anda membuat garis horizontal.
Contoh coding HTML-nya juga simple. Cukup masukkan tag <hr> pada bagian yang Anda inginkan.
<p> text </p> <hr> <p> text </p> |
Penting!
Beda dari tag lainnya, tag <br>, <img>, dan <hr> memang tidak memiliki tag penutup (/br>, </img>, </hr>).
9. Cross-through text
Cross-through text atau teks yang dicoret mampu menekankan makna tertentu pada tulisan/informasi.
Biasanya, para penulis menggunakan strategi ini untuk menunjukkan versi benar atau lebih baik dari suatu hal.
Membuat cross-through text mudah, kok. Langsung saja gunakan contoh HTML ini.
<del>text.</del> |
Sekarang, Anda sudah bisa mencoret tulisan sendiri bukan?
10. Quote
Banyak orang, termasuk Anda, menyukai quote. Selain indah, quote mampu memotivasi seseorang melakukan action tertentu pada website. Entah itu lanjut membaca artikel, membeli produk, dan hal lainnya.
Lalu, gimana sih cara membuat quote pada website dengan coding HTML?
Nah, Anda bisa membuat dua jenis quote: blockquote atau short quote.
Blockquote adalah quote panjang yang terpisah dari teks utama. Sedangkan short quote yaitu quote ringkas yang bisa menjadi satu bagian atau terpisah dari teks utama.
Di bawah ini contoh HTML yang bisa Anda gunakan.
<blockquote>text</blockquote> <q>text</q> |
11. Font
Dari contoh-contoh HTML sebelumnya, mungkin Anda bosan karena hasil testing syntax selalu tampil dalam Times New Roman.
Tenang, Anda bisa kok mengubah jenis font. Baik itu pada header, paragraf, ataupun jenis teks lainnya. Caranya, masukkan property style ke dalam tag.
<h2 style=“font-family:Georgia;”>text</h2> <p style=“font-family:Comic Sans MS;”>text</p> |
Contoh coding HTML di atas kira-kira menghasilkan output seperti ini.
Oh ya, penting Anda tahu, setiap browser menyediakan jenis font berbeda. Jadi jangan bingung jika ada browser yang tidak mau menampilkan jenis font permintaan Anda.
12. Highlighted
Pernahkah Anda menstabilo catatan penting di buku yang sedang Anda baca?
Nah, Anda juga bisa lho highlight kata penting pada website Anda. Berikut contoh coding HTML untuk melakukannya.
<p> text <mark> catatan penting </mark> text </p> |
Secara otomatis, highlight text Anda akan berwarna kuning.
Nah bagi Anda yang ingin memakai warna lain, bisa kok modif sendiri. Caranya yaitu dengan menambahkan CSS berikut.
mark {
background-color: yellow;
color: black;
}
13. Text Colour
Butuh warna teks selain hitam? Bisa lho mengatur warna teks sendiri.
Caranya, gunakan property style seperti contoh HTML berikut.
<p style=”color:#ff471a;”>The flower is red </p> |
Nah, Anda harus memasukkan warna sesuai dengan kode warna HTML. Nantinya, browser akan memproses dan menampilkan hasil sesuai permintaan warna.
14. Text Size
Selain mengubah warna teks, bisa juga lho mengatur ukuran tulisan. Caranya juga mudah, ikuti saja contoh HTML di bawah.
<p style=”font-size:48px;”>text</p> <p style=”font-size:20px;”>text</p> |
Hasilnya akan terlihat seperti ini.
15. Text Alignment
Ingin mengubah posisi teks? Caranya gampang kok! Masukkan saja property style seperti ini:
<p style=”text-align:right;”>Geser teks ke kanan</p> <p style=”text=align:left;”>Geser teks ke kiri</p> |
Lihat hasilnya. Teks langsung bergeser sesuai perintah. Tapi, kalau yang Anda masukkan adalah “text-align: center”, jangan kaget kalau teks tidak berpindah. Lho, kenapa begitu?
Saat ini, HTML5 tidak support “text-align: center”. Sehingga, Anda harus menggunakan CSS property style jika ingin memindah posisi teks ke tengah.
<html>
<head>
<style>
p {text-align: center;}
</style>
</head>
<body>
<p>Text</p>
</body>
</html>
16. Anchor Text
Anchor text adalah kata yang bisa diklik sehingga visitor bisa membuka halaman web tertentu.
Kenapa kata-kata tersebut bisa di-klik? Tentunya, karena ada link tersemat di dalamnya. Dengan anchor text, visitor web bisa menemukan info lain yang masih relevan. Selain itu, Google jadi lebih terbantu dalam memahami konteks web.
Berikut contoh html anchor text.
<a href=”link”>text</a> |
Nantinya, teks pilihan Anda akan memiliki warna berbeda sekaligus bisa di-klik.
17. CTA Button
Tak cuma menyematkan link ke dalam teks, coding HTML memungkinkan Anda membuat CTA (Call-to Action) Button. CTA Button adalah tombol dengan link yang mengarahkan visitor website menuju konversi.
Gimana sih cara membuat CTA Button dengan coding HTML? Berikut contoh HTML-nya.
<div class="button-wrapper">
<a class="button cta-button" href="link">text</a>
</div>
Beda dari tag lainnya, Anda melihat tag <div> pada syntax di atas. Yap, tag <div> berfungsi membungkus elemen ke dalam satu grup/class.
Tag <div> memudahkan Anda saat mendesain dengan CSS. Sebab, CSS akan diterapkan pada kelompok yang diinginkan saja. Dalam hal ini, class button-wrapper.
Lho, maksudnya gimana?
Begini, syntax CTA Button tadi hanya menghasilkan output yang lebih mirip seperti anchor text daripada sebuah tombol.
Alasannya, contoh coding HTML itu hanya untuk membangun kerangka CTA Button saja. Agar ada desainnya, perlu mendesain tombol CTA menggunakan CSS untuk class button-wrapper.
Penting!
Sisipkan syntax <link href=”style.css” rel=”stylesheet”> pada coding HTML supaya file CSS terhubung dan desain bisa ditampilkan.
.button-wrapper {
display: block;
text-align: center;
}
.button {
border: none;
border-radius: 3em;
box-shadow: 2px 2px 2px rgba(0,0,0,0.2);
display: inline-block;
font-size: 1em;
padding: 1em 2em;
width: auto;
}
.cta-button {
background-color: #000;
color: #fff !important;
}
.cta-button:hover {
background-color: #777;
Source Code: drivencreativelymad.com
Oh ya, jangan lupa juga terapkan tips membuat CTA agar tombol konversi Anda makin oke dan efektif ya!
18. Ordered List
Seperti namanya, Ordered List berfungsi membuat poin secara urut. Bisa berupa numbering, alfabet, ataupun romawi.
Cara membuatnya, pakailah coding HTML tag <ol>. Berikut contoh HTML Ordered List.
<ol>
<li> Point 1 </li>
<li> Point 2 </li>
</ol>
Sekarang, mungkin Anda penasaran: kok di sana ada tag <li>?
Nah, tag <ol> memang biasanya diikuti tag <li>. Tag <ol> berfungsi menentukan kelompok info yang mau diurutkan, sedangkan tag <li> untuk membuat list-nya. Tanpa tag <ol>, daftar list secara otomatis menjadi bullet points (Unordered List).
Lalu, bagaimana jika Anda ingin Ordered List Anda menggunakan alfabet ataupun angka romawi?
Simple saja. Anda cukup memasukkan atribut type:
Type | Fungsi |
type=”1″ | Item angka |
type=”A” | Item huruf besar |
type=”a” | Item huruf kecil |
type=”I” | Item romawi besar |
type=”i” | Item romawi kecil |
Lho, memasukkan atributnya di mana? Mudah saja, silakan bubuhkan di sebelah tag <ol>. Sudah nggak bingung lagi, kan?
<ol type="A">
<li> Point 1 </li>
<li> Point 2 </li>
</ol>
19. Unordered List
Kebalikan dari Ordered List, Unordered List memungkinkan Anda membuat daftar item tanpa peduli urutannya. Biasanya menggunakan icon seperti bullet, persegi, dll.
Untuk membuatnya, Anda bisa menggunakan contoh HTML berikut.
<ul>
<li> Point 1 </li>
<li> Point 2 </li>
</ul>
Dengan contoh coding HTML di atas, output-nya adalah list item dengan bullet points. Lalu, bagaimana jika Anda ingin ganti icon?
Mirip seperti cara pada Ordered List, Anda bisa menggunakan property list-style-type berikut.
Value | Fungsi |
disc | List item berupa bullet hitam |
circle | List item berupa bullet putih |
square | List item berupa kotak |
none | List item tidak terlihat |
Cara menyelipkan property list-style-type juga mudah, kok. Hanya begini saja:
<ul style="list-style-type:square;">
<li> Point 1 </li>
<li> Point 2 </li>
</ul>
Sekarang, icon list item Anda pasti sudah berubah sesuai keinginan Anda.
20. Superscript
Pernahkah Anda menemukan huruf kecil melayang di atas tulisan normal seperti DC ComicsTM? Atau angka pangkat seperti 42?
Tipografi ini disebut juga sebagai superscript. Kami yakin, superscipt sudah cukup familiar bagi Anda. Biasanya, ini digunakan sebagai angka pangkat hingga logo trademark.
Pertanyaannya, gimana sih cara membuat superscript?
Nah, caranya gampang, kok. Bikin saja dengan coding HTML <sup>. Tanpa waktu lama, Anda sudah berhasil membuat superscript.
text<sup>TM</sup> |
21. Subscript
Lawan dari superscript adalah subscript. Biasanya, Anda menjumpai subscript sebagai huruf/angka kecil di bagian bawah tulisan normal. Senyawa kimia, misalnya.
Penasaran contoh coding HTML Subscript? Lihat saja syntax ini.
Text <sub> tags </sub> |
Sekarang, Anda pun bisa menulis senyawa kimia dengan coding HTML.
22. Tabel
Contoh HTML berikutnya, tabel. Seumumnya membuat tabel, Anda harus membuat baris dan kolom.
Sebagai langkah awal, silakan buat tabel dengan contoh coding HTML berikut.
<table border="1">
<tr>
<td>Baris 1 Kolom 1</td>
<td>Baris 1 Kolom 2</td>
</tr>
<tr>
<td>Baris 2 Kolom 1</td>
<td>Baris 2 Kolom 2</td>
</tr>
</table>
Namun, contoh HTML di atas hanya memberikan Anda sebuah tabel sederhana saja. Kurang menarik, bukan?
Nah, kalau Anda ingin tabel yang lebih keren dan fungsional, silakan ikuti Cara Membuat Tabel HTML ini. Dijamin, tabel Anda jadi jauh lebih kece!
23. Form
Apakah membuat form dengan coding HTML susah?
Jawabannya, tidak juga. Dengan tag <form>, bisa kok langsung membuat form dengan HTML. Seperti contoh coding HTML di bawah.
<form>
<label>Username</label><br>
<input type="text"><br>
<label>Password</label><br>
<input type="password"><br>
</form>
Lalu, jadilah tampilan form yang seperti ini. Sekarang Anda memiliki kolom username dan password standar untuk form.
Meski begitu, form tersebut masih bisa dipercantik sehingga visitor website Anda akan menyukainya. Gimana sih caranya? Nah, langsung saja meluncur ke Panduan Membuat Form Login yang ramah pemula ini.
Nah, sampai sini Anda sudah memahami coding HTML dasar untuk pemula. Artinya, Anda sudah siap mempelajari contoh desain web HTML yang menggabungkan berbagai tag HTML.
Berikut beberapa contoh desain web HTML sederhana dari Doctor Code untuk Anda coba.
24. Contoh Desain Web HTML Landing Page Responsive
Coding HTML:
<!DOCTYPE HTML>
<html>
<head>
<link rel="stylesheet" href="style.css">
<meta name="viewport" content="width=device-width , initial-scale=1.0">
</head>
<body>
<div class="filter">
</div>
<div class="nav">
<div class="container">
<h1>Logo</h1>
</div>
</div>
<div class="description">
<h1>Welcome to our website</h1>
<p>discover our amazing website with our amazing services and contact us </p>
</div>
</body>
</html>
CSS Markup:
@import url('shorturl.at/btNO5');
*{
margin: 0;
padding: 0;
outline: 0;
}
body{
width: 100vw;
height: 100vh;
background-image: url(shorturl.at/dkFT0);
background-size: cover;
background-position: center;
background-repeat: no-repeat;
}
.nav{
width: 100%;
height: 80px;
position: relative;
z-index: 9;
}
.container{
width: 80%;
position: absolute;
left: 50%;
transform: translateX(-50%);
height: 100%;
}
.nav h1{
color: #fafafa;
position: absolute;
top: 50%;
transform: translateY(-50%);
font-family: "Marck Script",cursive;
font-size: 38px;
}
.filter{
position: absolute;
left: 0;
right: 0;
top:0;
bottom: 0;
background-color: rgba(0,0,0,.5);
}
.description{
position: absolute;
left: 50%;
top: 50%;
z-index: 2;
transform: translate(-50%,-50%);
text-align: center;
color: #fafafa;
}
.description h1{
font-size: 60px;
text-transform: uppercase;
font-family: 'Oleo Script', cursive;
}
.description p{
font-size: 40px;
font-family: 'Oleo Script', cursive;
}
@media screen and (max-width:700px){
.container{
width: 100%;
}
.nav h1{
left: 50%;
transform: translateX(-50%);
}
.description{
z-index: 0;
}
.description h1{
font-size: 1.8rem;
}
.description p{
font-size: .9rem;
}
}
Output:
25. Contoh Desain Web HTML Website Travel
Coding HTML:
<!DOCTYPE HTML>
<html>
<head>
<link rel="stylesheet" href="style.css">
</head>
<body>
<div class="nav">
<div class="container">
<img src="shorturl.at/clsI1" class="logo">
<ul>
<li><a href="#">Home</a></li>
<li><a href="#">services</a></li>
<li><a href="#">about us </a></li>
<li><a href="#">Blog</a></li>
</ul>
</div>
</div>
<div class="header">
<div class="search">
<input type="text" placeholder="search your destination">
<button>Search</button>
</div>
</div>
<div class="footer">
<p>copyright © All rights reserved to DoctorCode</p>
</div>
</body>
<script src="tab.js"></script>
</html>
CSS Markup:
*{
margin: 0;
padding: 0;
outline: 0;
}
.container{
width: 80%;
position: relative;
left: 50%;
transform: translateX(-50%);
overflow: auto;
}
.contact-nav{
background-color: #424242;
padding: 5px 10px;
color: #fafafa;
}
.nav img{
height: 100px;
}
.nav ul{
float: right;
padding-top: 45px;
}
.nav ul li{
display: inline-block;
margin-right: 15px;
}
.nav ul li a{
font-size: 1.2rem;
text-transform: uppercase;
text-decoration: none;
color: #212121;
transition: .4;
}
.nav ul li a:hover{
color: #3e7a7e;
}
.header{
position: relative;
width: 100%;
height: 600px;
background-image: url("shorturl.at/inqZ6");
background-size: cover;
background-position: center;
}
.header .search{
position: absolute;
left: 50%;
top: 50%;
transform: translate(-50%,-50%);
background-color: #fff;
border-radius: 4px;
}
.header .search input{
padding: 15px 10px;
border: none;
width: 500px;
font-size: 1.1rem;
}
.header .search button{
padding: 17px 6px;
border: none;
width: 100px;
border-radius: 0 4px 4px 0;
background-color: #8ed1d5;
color: #fafafa;
font-size: 1.2rem;
transition: .4s;
}
.header .search button:hover{
background-color: #3e7a7e;
}
.footer{
padding: 15px;
background-color: #3e7a7e;
}
.footer p{
text-align: center;
}
Output:
26. Contoh Desain Web HTML Kartu Ucapan
Coding HTML
<!DOCTYPE HTML>
<html>
<head>
<link rel="stylesheet" href="style.css">
</head>
<body>
<div class="filter">
</div>
<h1>Send a message for the bride and the groom</h1>
<div class="valentine_card">
<form>
<label>TO :</label><br><input type="text"><br>
<label>Message :</label><br>
<textarea></textarea><br>
<button>SEND</button>
</form>
</div>
</body>
</html>
CSS Markup:
@import url('shorturl.at/qrKYZ');
body{
padding: 0;
margin: 0;
outline: 0;
height: 100vh;
background: url(shorturl.at/nqGV0);
background-size: cover;
background-position: center;
background-repeat: no-repeat;
}
.filter{
position: absolute;
top: 0;
left: 0;
bottom: 0;
right: 0;
background-color:
opacity: .6;
z-index: 1;
}
h1{
position: absolute;
width: 100%;
z-index: 2;
font-size: 4em;
text-align: center;
color: #fff;
font-family: 'Courgette', cursive;
}
.valentine_card{
position: absolute;
z-index: 2;
left: 50%;
top: 50%;
transform: translate(-50%,-50%);
background: #fff;
width: 40%;
padding: 25px;
font-family: 'Courgette', cursive;
}
.valentine_card label{
font-size: 1.3rem;
}
.valentine_card input{
width: 100%;
font-size:1.3rem;
font-family: 'Courgette', cursive;
border: none;
border-bottom: 1px solid black;
margin: 10px 0;
}
*:focus{
outline: none;
}
.valentine_card textarea{
width: 100%;
height: 150px;
resize: none;
font-size:1.3rem;
font-family: 'Courgette', cursive;
border: none;
border-bottom: 1px solid black;
margin: 10px 0;
}
.valentine_card button{
border: none;
background: transparent ;
font-size: 1.5rem;
float: right;
font-family: 'Courgette', cursive;
transition: .4s;
}
.valentine_card button:hover{
color: #f44336;
}
Output:
Coding HTML Nggak Mau Jalan? Kenapa ya?
Ada berbagai penyebab browser tidak bisa merespon coding HTML, yaitu:
1. File HTML dan CSS Belum Terhubung
Anda membangun halaman web dengan HTML dan menata style-nya menggunakan CSS, tapi desain tidak mau tampil?
Bisa jadi, Anda belum menyambungkan file HTML dengan file CSS. Nah, cara menghubungkannya adalah dengan menyematkan tag berikut dalam file HTML
<link href=”style.css” rel=”stylesheet” /> |
Style.css di sana adalah nama file CSS Anda. Oh ya, jangan lupa juga pastikan file HTML dan CSS berada dalam satu folder yang sama.
2. Link Source Tidak Valid
Ada kalanya Anda bingung karena browser tidak menampilkan gambar atau media apapun. Padahal, Anda sudah menggunakan tag HTML yang tepat.
Eits, jangan panik dulu. Coba cek URL yang Anda gunakan. Apakah link-nya sudah valid? Bisa diakses?
Kalau tidak, itu artinya Anda harus menggantinya dengan alternatif link yang lain.
3. Ada Kesalahan pada Coding HTML
Penyebab HTML tidak mau jalan berikutnya, yaitu ada kesalahan pada codingnya. Cek kembali apakah Anda sudah menulis semua tag dengan benar.
Proses checking ini mungkin memang menyita waktu. Namun, Anda bisa meminimalisirnya dengan menggunakan Editor HTML terbaik.
Adanya fitur seperti highlight syntax, auto-complete, hingga find-and-replace tentunya akan meringankan pekerjaan Anda. Sebab, editor HTML terbaik mampu menunjukkan syntax yang error.
Oh ya, setelah memodifikasi code, jangan lupa refresh browser terlebih dahulu untuk melihat hasil perubahannya ya. Hehe..
4. Halaman Web Belum Di-Online’kan
Sudah bikin coding HTML susah-susah, tapi kok halaman web nggak bisa ditemukan orang lain di internet?
Jelas saja, kemungkinan besar itu gara-gara Anda belum mengonlinekan project tersebut. Sehingga, halaman web hanya mau tampil di komputer pribadi Anda saja.
Cara mengatasinya, upload website ke hosting. Namun, pastikan pilih hosting terbaik dan menjamin hal-hal berikut:
- Loading website cepat;
- Uptime website lebih dari 99%;
- Fitur pengelolaan website sesuai kebutuhan;
- Keamanan ketat;
- Dukungan customer support 24 jam.
Lho, kok banyak ya kriterianya? Nah jangan khawatir, sekarang Anda bisa mendapatkan hosting terbaik dan termurah di Niagahoster.
Bahkan, Anda juga akan mendapatkan domain dan SSL gratis lho! Cocok banget bagi Anda yang ingin membuat website terbaik dengan budget terjangkau, kan?
Sudah Paham Coding HTML Pemula? Cus Buat Website Sendiri!
Sekarang, Anda sudah jauh memahami contoh HTML dan melihat berbagai contoh desain web HTML keren. Ternyata, belajar HTML tidak sesulit itu, bukan?
Untuk menyegarkan ingatan Anda, kami sudah merangkum beberapa contoh coding HTML di atas.
Tag HTML | Fungsinya untuk Membuat… |
<h1> Heading 1 <h1> | Heading |
<p> paragraf </p> | Paragraf |
<b> bold </b><strong> strong </strong> | Bold/strong |
<i> italic </i><em> emphasize <em> | Italic/emphasize |
<br> | Line break |
<img src=”url gambar” alt=”text” style=”width:…px;height:…px;”> | Images |
<hr> | Horizontal Line |
<del>text</del> | Cross-through text |
<blockquote>text</blockquote><q>text</q> | Quote |
<p style=”font-family:…;”>text</p> | Font |
<mark> highlighted text </mark> | Highlighted |
<p style=”color:…;”>text</p> | Text Colour |
<p style=”font-size:..px;”>text</p> | Text Size |
<p style=”text-align:right/left;”>text</p> | Text Alignment |
<a href=”link”>text</a> | Anchor Text |
<button type=”button”>Click Me!</button> | CTA Button |
<ol type=”…”><li> Point 1 </li><li> Point 2 </li></ol> | Ordered List |
<ul style=”list-style-type:…;”><li> Point 1 </li><li> Point 2 </li></ul> | Unordered List |
text<sup>TM</sup> | Superscript |
Text <sub> tags </sub> | Subscript |
<table> </table><tr></tr><td></td> | Tabel |
<form></form> | Form |
Meski sudah paham coding HTML, kurang oke rasanya kalau belum praktik. Karena itu, cus buat website versi Anda sendiri!
Selesai membuat website, terus kelola dan optimasi web sehingga performanya terus meroket, ya. Tenang, kami akan memandu Anda, kok. Simak saja tutorialnya melalui e-book berikut.