Instalasi Laravel di cPanel dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya dengan melakukan clone project Laravel dari Git.
Clone project Laravel memungkinkan Anda untuk menyalin project Laravel yang tersimpan di GitHub langsung ke cPanel. Namun tetap saja, ada konfigurasi yang harus dilakukan untuk meng-clone suatu project. Lalu, bagaimana caranya, ya?
Selamat Anda berada di halaman yang tepat! Kami akan membagikan tutorial clone project Laravel dari Git pada artikel kali ini. Yuk, ikuti langkah-langkahnya!
Cara Clone Project Laravel dari Git
Clone project Laravel dari Git dapat dilakukan hanya dengan 4 langkah mudah saja loh, yaitu :
- Login cPanel
- Membuat Repositori di Git Version Control
- Install Dependency
- Setup Environment
Untuk mulai melakukan clone project Laravel dari Git, siapkanlah URL repositori Git yang akan di clone terlebih dulu. Jika sudah, yuk langsung saja simak penjelasan detailnya!
1. Login cPanel
Langkah pertama untuk clone project Laravel dari Git adalah dengan login ke cPanel hosting terlebih dahulu.
Setelah Anda berada di halaman cPanel, masuk ke menu Git Version Control. Anda juga dapat langsung mencarinya dengan mengetikkan Git pada fitur pencarian di bagian kanan atas tampilan cPanel.
2. Membuat Repositori di Git Version Control
Setelah masuk ke halaman Git Version Control, Anda harus membuat repositori untuk menyimpan project Git yang akan di clone dengan cara klik tombol Create.
Selanjutnya, Anda akan diminta untuk mengisi detail repositori pada form di bawah ini :
- Clone a Repository : Aktifkan/ Enable toggle jika Anda ingin melakukan clone project Git.
- Clone URL : Masukkan URL dari project Git yang akan di clone. URL biasanya diawali dengan http://, https://, ssh:// ataupun git://
- Repository Path : Pilih lokasi/direktori dimana project akan disimpan. Jika path tidak ditemukan, sistem akan membuat direktori baru sebagai tempat penyimpanan project.
- Repository Name : Masukkan nama repository, bagian ini hanya sebagai display name saja, tidak mempengaruhi fungsionalitas.
Pastikan semua field sudah terisi dengan benar, lalu klik Create untuk memulai proses clone.
Jika proses clone telah selesai, maka sistem akan menampilkan list repository yang telah dibuat seperti pada gambar di bawah ini.
3. Install Dependency
Meskipun clone sudah berhasil dilakukan, tapi project Laravel belum bisa dijalankan. Anda perlu menginstal semua dependency dan library dengan menggunakan Composer sebagai dependency manager.
Untuk menjalankan Composer, Anda harus memiliki akses ke terminal SSH di hosting Anda.
Jika paket hosting Anda sudah mendukung fitur SSH, Anda dapat langsung membuka terminal dan masuk ke direktori project Laravel. Lalu, jalankan perintah :
composer install
Nah, jika outputnya sudah seperti gambar di bawah ini, maka Composer sudah berhasil terinstall.
Kecepatan proses instalasi akan tergantung jumlah dependency yang diinstall dan koneksi hosting Anda.
4. Setup Environment
Setelah berhasil melakukan instalasi composer, Anda harus membuat file .env pada direktori root project Laravel. Untuk membuat file .env, Anda dapat menjalankan perintah sebagai berikut pada terminal.
cp .env.example .env
Agar tidak terjadi error ketika melakukan migrasi database, Anda harus melakukan pengaturan database pada file .env yang telah dibuat. Masukkan pengaturan seperti ini :
Sesuaikanlah nama database, username, dan password yang Anda miliki. Jika sudah, simpan perubahan dengan klik tombol Save Changes yang terdapat di bagian kanan atas layar.
Setiap kali melakukan perubahan pada file .env, Anda dianjurkan untuk menjalankan perintah :
php artisan config:cache
Perintah di atas bertujuan untuk membersihkan config dan cache terdahulu agar konfigurasi baru dapat terbaca oleh Laravel. Nantinya, output yang akan muncul adalah :
Kemudian, jalankan perintah di bawah ini untuk melakukan generate key.
php artisan key:generate
Setelah key berhasil di set, lakukan migrasi database dengan menjalankan perintah berikut ini.
php artisan migrate
Gambar di atas menunjukkan bahwa database berhasil di migrate. Kini, Anda dapat langsung mengakses project git yang telah Anda clone melalui browser dengan mengakses domain website.
Bagaimana Jika Terjadi Error Saat Setup Environment?
Jangan panik jika muncul error access denied for user saat Anda melakukan migrasi database seperti gambar di bawah ini:
Anda dapat mengatasi error ini dengan mudah. Masuk ke direktori project Laravel Anda, lalu Edit file AppServiceProvider.php yang berada di dalam folder /app/Providers.
Sisipkan kode di bawah ini pada file AppServiceProvider.php, lalu simpan perubahan.
use Illuminate\Support\Facades\Schema;
/**
* Bootstrap any application services.
*
* @return void
*/
public function boot()
{
Schema::defaultStringLength(191);
}
Kesimpulan
Bagaimana cukup mudah, bukan? Hanya dengan 4 langkah saja, clone project Laravel sudah berhasil dilakukan menggunakan cPanel Anda.
Clone project Laravel dari Git memerlukan akses ke terminal di hosting untuk melakukan instalasi dependency dan setup environment. Jadi pastikan layanan hosting yang Anda gunakan menyediakan akses SSH tersebut, ya.
Niagahoster memiliki Paket Personal dan Paket Bisnis dengan akses SSH sebagai fitur bawaan yang bisa langsung digunakan. Menariknya, Anda bisa menikmati fitur tersebut mulai dengan 27rb/bulan saja!
Kelebihan lainnya, Anda akan mendapatkan server cepat LiteSpeed yang membuat website mudah diakses dan jaminan keamanan dari Malware berkat perlindungan Cloudflare Protection dan Imunify360.
Semoga informasi panduan diatas bermanfaat bagi Anda. Jangan ragu tinggalkan pertanyaan di kolom komentar kalau ada penjelasan langkah yang belum jelas, ya.