Panduan Lengkap Iklan TikTok Ads untuk Bisnismu
Panduan Lengkap Iklan TikTok Ads untuk Bisnismu
Panduan Lengkap Iklan TikTok Ads untuk Bisnismu
Panduan Lengkap Iklan TikTok Ads untuk Bisnismu
Panduan Lengkap Iklan TikTok Ads untuk Bisnismu
Panduan Lengkap Iklan TikTok Ads untuk Bisnismu
Panduan Lengkap Iklan TikTok Ads untuk Bisnismu
Iklan menjadi salah satu senjata utama yang digunakan dalam strategi pemasaran bisnismu. Saat ini, iklan sudah dapat disajikan di media sosial, terbukti dari Facebook, Instagram hingga TikTok yang kini sudah memiliki program ads atau iklan mereka sendiri. Di artikel ini, kamu akan mempelajari panduan lengkap TikTok Ads yang akan bermanfaat untuk bisnismu.
Mengapa Membuat Iklan di TikTok?
TikTok adalah aplikasi berbagi video yang dirilis pada September 2016. Aplikasi ini sempat menerima penolakan di Indonesia karena isi konten di dalamnya dianggap kurang mendidik. Namun seiring berjalannya waktu, per September 2020 sudah ada sekitar 30,7 juta pengguna aplikasi TikTok di Indonesia.
Baca Juga: Video Marketing: Panduan Lengkap
Lantas, mengapa kamu harus membuat iklan di TikTok?
Popularitas tinggi
Hasil laporan Store Intelligent Data Digest yang dibuat oleh Sensor Tower tahun 2020 menunjukkan bahwa TikTok menduduki peringkat pertama sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh di seluruh dunia. Aplikasi ini berhasil menggeser kedudukan WhatsApp yang sempat merajai tangga aplikasi terpopuler pada 2019.
Selain itu, aplikasi besutan ByteDance ini juga berhasil mendapatkan hampir 987 juta unduhan hingga 2020, baik di AppStore dan Play Store, angka ini mencapai sekitar 37% dari total unduhan TikTok sejak dirilis.
Engagement rate lebih tinggi
TikTok mencatat ada 22,2 juta pengguna aktif di Indonesia per bulannya. Fakta menarik lain, ternyata pengguna TikTok biasa menghabiskan 52 menit per hari untuk mengakses aplikasi ini. Artinya, ada banyak kesempatan untuk menayangkan iklanmu.
Dilansir dari Katadata, TikTok memiliki engagement rate sekitar 5-9%, angka ini lebih tinggi dibanding Instagram yang hanya memiliki engagement rate antara 1-7%. Ini berarti, pengguna TikTok lebih aktif dan interaktif dengan konten yang mereka lihat, termasuk iklan.
Baca Juga: Tingkatkan Customer Engagement dengan Strategi Marketing Ini
Sering menjadi tren di internet
Berapa kali kamu pernah mendengar atau membaca “Ini makanan yang lagi tren di TikTok”, “Tau produk ini dari TikTok nih”, atau mungkin kini kamu malah hafal lagu yang viral karena sering digunakan untuk konten TikTok? Kesempatan ini bisa menjadi salah satu alasan pula mengapa kamu harus menampilkan iklan di TikTok.
Tiga alasan di atas mungkin bisa kamu jadikan pertimbangkan untuk mengiklankan produkmu menggunakan TikTok Ads. Tapi sebelum itu, kamu wajib mengetahui terlebih dulu, siapa saja pengguna TikTok? Mari simak pembahasannya di bawah ini.
Siapa Pengguna TikTok?
Tak kenal, maka tak sayang. Agar dapat memaksimalkan fungsi TikTok Ads yang kamu jalankan, sebaiknya kenali dulu, siapa saja pengguna aplikasi yang juga mengakuisisi Musical.ly ini. Berdasarkan data dari WeAreSocial per Januari 2021, ada 38,7% pengguna internet usia 16-64 tahun yang menggunakan TikTok.
Pihak TikTok juga sempat mengaku bahwa pengguna aplikasi mereka berasal dari kalangan Milenial (Gen Y) dan Gen Z. Selain itu, data yang dirangkum oleh Katadata dari Influencer Marketing Hub juga mencatat 10 kategori video yang paling banyak ditonton, beberapa di antaranya adalah hiburan, tarian, olahraga, kecantikan, dan fashion.
Namun, jika bisnismu tidak masuk dalam kategori yang disukai sebagian besar pengguna TikTok, kamu tetap dapat menjangkau audiensmu dengan caramu sendiri. Oleh karena itu, simak beberapa jenis TikTok Ads ini untuk menambah inspirasimu saat hendak membuat iklan.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Peringkat Video YouTube di Mesin Pencari
Jenis Iklan TikTok Ads
Sebelum mempelajari cara membuat TikTok Ads, kamu harus mengetahui empat jenis iklan TikTok yang bisa digunakan. Tak menutup kemungkinan kamu bisa menggunakan lebih dari satu jenis atau menggunakan kombinasi keduanya, tergantung ide dan kreativitas yang kamu tampilkan dalam menyajikan iklan.
In-feed Ads
In-feed ads adalah iklan yang biasanya muncul di umpan (feeds) saat kamu scrolling TikTok. Jenis iklan ini mirip dengan iklan berlabel “Sponsored” yang biasanya muncul di Instagram.
Brand Takeover Ads
Jenis iklan yang satu ini akan muncul ketika kamu mengakses aplikasi TikTok. Jenis iklan TikTok ini akan muncul beberapa detik saat pengguna memainkan video pertama di halaman umpan (feeds). Namun, mengingat durasinya singkat, kamu harus dapat menyajikan iklan menarik meski hanya beberapa detik.
Branded Hashtag
Biasanya, jenis iklan branded hashtag dikemas dalam bentuk tantangan atau challenge. Salah satu contohnya adalah branded hashtag #biKINawetmuda yang dijalankan oleh Kin Dairy. Jenis iklan seperti ini bisa kamu manfaatkan untuk menambah user generated content (UGC) serta menambah awareness dari hashtag yang relevan dengan brand-mu.
Branded Effects (teknologi AR)
Mirip seperti filter video di media sosial lain seperti Snapchat atau Instagram, TikTok juga memiliki fitur ini. Bedanya, kamu bisa memanfaatkan effects di TikTok untuk beriklan atau menjalankan campaign. Contohnya adalah branded effects dari Spotify berikut ini.
Biasanya, jenis iklan in-feed dan brand takeover dilakukan oleh brand ternama, karena memakan biaya yang lebih besar. Tapi, jika sama-sama efektif, tak masalah jika kamu menggabungkan branded hashtag dan effects. Sudah mulai mempertimbangkan?
Baca Juga: Apa Itu Brand Equity dan Bagaimana Cara Membangunnya?
Panduan Membuat TikTok Ads
Usai mengetahui alasan membuat iklan di TikTok, siapa saja audiensnya hingga jenis-jenis iklan di TikTok, kini saatnya mempelajari cara membuat TikTok Ads. Simak panduan lengkap panduan membuat TikTok Ads berikut ini:
Buat akun TikTok for Business
Langkah pertama untuk panduan lengkap membuat TikTok Ads adalah kamu harus memiliki akun TikTok for Business yang digunakan untuk mengelola iklan yang akan ditayangkan. Simak cara membuatnya dari penjelasan berikut:
1. Kunjungi halaman TikTok Ads, lalu klik “Memulai” di sebelah kanan atas.
2. Login menggunakan akun TikTok atau buat akun terlebih dulu.
3. Daftarkan informasi bisnis.
Tambahkan informasi tambahan seperti alamat website, informasi penagihan, dan saldo minimal Rp200 ribu. Kemudian klik “Next” dan kamu sudah berhasil memiliki akun TikTok for Business.
Baca Juga: Manfaat Marketing Campaign untuk Kesuksesan Bisnismu
Buat campaign iklan
Di halaman dashboard TikTok Ads, klik “Create an Ad”. Setelah sampai di halaman selanjutnya, pastikan kamu memilih Custom Mode di sebelah kanan atas. Jika sudah, ikuti panduan membuat TikTok Ads berikut:
1. Campaign
Ada dua hal yang perlu kamu pilih, yaitu tujuan iklan (Advertising Objective) dan pengaturan tambahan di Settings.
Berikut ini adalah penjelasan pilihan dari gambar di atas:
Advertising Objective:
-
Reach: Jika tujuanmu hanya ingin menjangkau akun sebanyak-banyaknya, kamu bisa memilih Reach. Pilihan ini biasanya gunakan jika kamu ingin mengincar brand awareness.
-
Traffic: Kamu bisa mengarahkan lebih banyak orang untuk mengunjungi website atau mobile app untuk meningkatkan traffic. Jika belum punya, pelajari cara membuat website sendiri.
-
App Installs: Iklan ini akan ditujukan pada orang-orang yang belum menginstal aplikasimu. Mereka akan diajak untuk menginstal mobile app kamu.
-
Video Views: Objective ini berguna jika kamu ingin menambah jumlah tayangan iklanmu yang tentunya dalam format video. Kamu bisa memilih untuk menampilkan iklan 2 dan 6 detik.
-
Lead Generation: Lead generation memungkinkanmu untuk mengumpulkan data pengguna TikTok langsung dari aplikasi. TikTok merekomendasikan tujuan iklan ini untuk bisnis yang relevan dengan gaming, retail, hiburan, pendidikan, dan otomotif.
Jika memilih lead generation, iklanmu akan langsung terhubung dengan formulir yang bisa diakses ketika pengguna mengklik call-to-action (CTA) di iklan. Kemudian, mereka akan membagikan kontak mereka, menjawab pertanyaanmu hingga menjadwalkan pertemuan atau meeting.
-
Conversions: Ada beberapa hal bermanfaat yang bisa kamu capai dengan objektif conversions rate, misalnya mengajak pengguna registrasi akun, ikut serta dalam penawaranmu, atau membeli produk di website-mu. Intinya, conversions akan mengubah audiens menjadi pelanggan.
Settings:
-
Campaign Name: Tentukan nama campaign yang akan kamu buat. Campaign berbeda dengan ads atau iklan, karena biasanya dalam satu campaign kamu bisa menjalankan beberapa iklan yang dibagi menjadi beberapa grup.
-
Create Split Test: Split test atau A/B Testing berguna untuk melakukan riset pasar menggunakan iklan. Kamu bisa mengelompokkan iklan dalam sebuah Ad Group dan membaginya menjadi Iklan 1 dan Iklan 2. Strukturnya kurang lebih seperti gambar berikut:
-
Budget: Penentuan biaya untuk campaign, aturan secara default-nya adalah “No Limit”. Tapi, kamu bisa menghapus tanda centang, lalu menentukan sendiri, apakah iklanmu akan dibuat harian atau lifetime, dan berapa budget yang akan kamu keluarkan dengan minimal biaya Rp500 ribu.
Jika sudah selesai mengatur, klik “Continue” di sebelah kanan bawah.
Baca Juga: Membuat Email Campaign dengan phpList
2. Ad Group
Grup iklan (ad group) dibuat untuk membedakan iklan dalam satu campaign yang sama. Biasanya, ad group digunakan untuk melakukan A/B Testing, tapi kamu juga bisa memanfaatkan untuk tujuan lain, seperti membedakan lokasi target audiens dan sebagainya.
Selain menentukan nama Ad Group, ada beberapa hal yang bisa kamu atur, seperti jenis promosi, penempatan iklan hingga budget. Simak penjelasannya berikut ini:
Promotion Type: Tentukan ke manakah TikTok akan mengarahkan audiensmu, ke website atau mobile app kamu.
Placements: Kamu bisa memilih di mana akan menempatkan iklamu, baik secara otomatis atau kamu yang pilih sendiri (di aplikasi TikTok atau pihak ketiga). Di sini, kamu juga bisa mengatur apakah audiens bisa meninggalkan komentar atau menyimpan video iklanmu.
Creative Type: Kamu bisa mengaktifkan fitur yang memungkinkan TikTok untuk memilih konten apa yang akan ditampilkan sebagai iklan berdasarkan aset yang kamu pilih untuk diiklankan, baik gambar, video, maupun teks iklan.
Targeting: Di bagian ini, kamu bisa mengatur siapa saja yang akan menjadi target audiens iklanmu. Kamu bisa memilih berdasarkan demografi, sistem operasi (OS) perangkat yang digunakan hingga sedetail jenis video yang mereka sukai di bagian ketertarikan dan perilaku (Interest & Behavior).
Budget & Schedule: Biaya untuk harian atau lifetime? Sepanjang hari atau di jam tertentu? Kapan kamu ingin iklanmu ditayangkan? Inilah beberapa hal yang bisa kamu tentukan di section Budget & Schedule. Jika ingin harian, kamu perlu mengeluarkan minimal Rp200 ribu, tapi jika ingin lifetime, kamu wajib menghabiskan setidaknya Rp6 juta.
Bidding & Optimization: Bagian ini berguna untuk mengatur penawaran atau lelang agar seimbang dengan hasil yang ingin kamu dapatkan, yang dalam contoh ini adalah jumlah klik. Ada dua pilihan bidding, yakni Bid Cap untuk memastikan cost per result berada di bawah budget-mu dan Lowest Cost yang dapat memaksimalkan hasil iklan, tapi kamu harus mengeluarkan budget lebih banyak.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Berjualan di Instagram
3. Ad
Inilah bagian yang akan mengatur langsung bagaimana iklanmu akan disajikan. Kamu bisa memilih konten yang sudah ada. Tapi, kali ini kita akan membuatnya dari nol, yaitu mulai dari penentuan nama iklan, detail iklan hingga bagaimana kamu akan melacak laporan iklan.
Berikut ini adalah penjelasan beberapa menu di Ad:
Ad Name: Nama ini digunakan untuk menandai iklan spesifik yang sedang dibuat saat ini.
Ad Setup: Kamu bisa memilih jenis iklan yang akan ditampilkan. Tapi, jika ingin iklanmu muncul di aplikasi TikTok (bukan pihak ketiga), pastikan kamu menggunakan video, bukan gambar.
Ad Details: Inilah bagian detail konten yang akan muncul di layar target audiensmu. Kamu bisa memilih untuk menambahkan file dari perangkatmu, dari library TikTok yang kamu miliki, atau membuat video TikTok baru dengan durasi 5-60 detik.
Jika memilih Single Image, iklanmu mungkin tak akan tampil di aplikasi TikTok, tapi di aplikasi pihak ketiga yang bekerja sama dengan TikTok, seperti TopBuzz, BuzzVideo, News Republic, BaBe, atau Pangle.
Setelah itu, tentukan display name untuk brand-mu, teks iklan, jenis CTA, dan URL yang mengarahkan ke produkmu. Jika kamu ingin mencari ide untuk teks iklan, kamu bisa memanfaatkan fitur Smart Text yang akan menampilkan ide caption berdasarkan industri bisnis, bahasa, dan kata kunci utama.
Periksa bagaimana iklanmu akan ditampilkan dengan mengecek dari tampilan preview TikTok di sebelah kanan. Jika sudah selesai mengatur, klik “Submit” di sebelah kanan bawah. Tunggu beberapa detik sembari TikTok Ads mempersiapkan iklanmu.
Baca Juga: Tutorial Lengkap Cara Membuat Iklan di Facebook
Selesai! Jika ingin membuat iklan lain, kamu bisa kembali ke dashboard, pilih campaign yang ingin dibuatkan iklan, lalu buat iklan dari Ad Group yang sudah ada atau membuat grup baru.
Simpulan
Membuat iklan di TikTok mungkin akan menghabiskan lebih banyak budget dibanding promosi di media sosial lain. Namun, jika kamu dapat mengaturnya secara optimal, mungkin hasilnya akan lebih baik. Selain itu, mengingat ada berbagai alasan menarik jika beriklan di TikTok, tak ada salahnya untuk mencoba.
Satu hal yang perlu kamu ingat, pelajari ketertarikan pelanggan ideal kamu dan buatlah iklan yang akan menarik perhatian mereka. Bila perlu, kamu bisa memanfaatkan tren yang sedang viral untuk ide iklanmu. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memastikan untuk memilih yang terbaik untuk bisnismu ya, termasuk ketika memilih hosting untuk website bisnismu.
Pastikan kamu memilih cloud hosting terbaik agar website-mu cepat, aman, dan selalu bisa diandalkan. Demikian artikel panduan lengkap iklan TikTok Ads untuk bisnismu ini. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu. Selamat mencoba, salam sukses online!
The post Panduan Lengkap Iklan TikTok Ads untuk Bisnismu appeared first on Blog Dewaweb.
Blog Dewaweb https://ift.tt/3xLz8YS
via Blogger https://ift.tt/3qq69HM
June 24, 2021 at 12:47PM
via Blogger https://ift.tt/2T29KiH
June 24, 2021 at 01:35PM
via Blogger https://ift.tt/3d9K4Ys
June 24, 2021 at 04:35PM
via Blogger https://ift.tt/3gWP3wG
June 24, 2021 at 07:35PM
via Blogger https://ift.tt/2UEqdKJ
June 24, 2021 at 10:35PM
via Blogger https://ift.tt/3wTXiR2
June 25, 2021 at 01:36AM
via Blogger https://ift.tt/2U5cJqI
June 25, 2021 at 04:36AM
via Blogger https://ift.tt/3vVH7kE
June 25, 2021 at 07:35AM