Apakah website Anda sering tidak bisa diakses ketika trafik tinggi? Jika iya, maka sudah saatnya Anda melakukan migrasi website ke VPS. Dengan menggunakan VPS, Anda akan mendapat sumber daya yang lebih besar untuk mengelola website.
Tapi, bagaimana cara transfer file server website ke VPS, ya?
Jangan khawatir, sekarang Anda berada di halaman yang tepat! Artikel kali ini akan menjelaskan cara migrasi website ke VPS dengan mudah. Yuk, langsung saja simak panduan lengkapnya!
Baca Juga : Kenapa Harus Beralih ke VPS?
Cara Migrasi Website ke VPS dengan Mudah
Untuk melakukan migrasi website ke VPS, ada enam langkah utama yang harus Anda ikuti, yaitu:
- Melakukan Full Backup
- Menyiapkan VPS
- Melakukan Migrasi Website ke VPS
- Melakukan Migrasi Database
- Mengedit File wp-config.php
- Mengarahkan Nama Domain ke Server VPS
Nah, berikut ini panduan lengkapnya:
Langkah 1 – Melakukan Full Backup
Untuk melakukan migrasi website ke VPS, Anda perlu membackup file website Anda terlebih dulu. Caranya, masuk ke cPanel hosting Anda dan pilih menu Backup.
Kemudian, klik tombol Download a Full Account Backup untuk melakukan full backup.
Anda akan diarahkan ke halaman Generate a Full Backup. Pilih Home Directory pada kolom Backup Destination. Pada bagian Email Address, Anda dapat memasukkan email untuk menerima notifikasi backup ataupun memilih untuk tidak menerima notifikasi.
Tunggu hingga proses backup selesai dilakukan. Anda dapat mengecek file backup di Home Directory pada menu File Manager.
Ubah nama file menjadi backup.tar.gz dan pindahkan ke direktori public_html. Anda juga perlu mengubah izin akses file backup agar bisa di download oleh server VPS nantinya. Ganti izin akses menjadi 644 seperti ini:
Jangan lupa, klik Change Permissions. Nah, sekarang waktunya untuk menyiapkan VPS sebelum migrasi website ke VPS.
Langkah 2 – Menyiapkan VPS
Langkah selanjutnya dalam melakukan migrasi website ke VPS adalah menyiapkan VPS. Sebaiknya, Anda menggunakan VPS dengan sistem operasi yang sudah terinstall LAMP dan Webmin/Virtualmin untuk memudahkan pengelolaan VPS nantinya.
Bagi pengguna Niagahoster yang sudah terlanjur memilih sistem operasi tanpa Webmin/Virtualmin/LAMP, Anda bisa mengubahnya dengan masuk ke panel pengelolaan VPS di Member Area Niagahoster.
Kemudian, carilah menu Operating System dan klik tombol Kelola. Pilihlah sistem operasi yang menyertakan Webmin/Virtualmin/VPS dalam instalasinya. Lalu, klik tombol Ubah Sistem Operasi.
Proses perubahan sistem operasi akan berlangsung beberapa saat. Tunggulah sampai proses instalasi selesai dan VPS siap untuk digunakan.
2.1 Mengakses Webmin
Sebelum mengakses Webmin, pastikan sistem operasi sudah berubah di panel VPS. Jika belum berubah, lakukan refresh halaman tersebut.
Kemudian, Anda dapat membuka Webmin dengan mengakses https://IP-VPS:10000 melalui web browser Anda. Nantinya, Anda akan melihat tampilan seperti ini:
Masukkan username serta password VPS Anda pada kolom yang tersedia. Username dan password dapat Anda temukan pada detail SSH di dashboard panel VPS. Jika sudah diisi, klik tombol Sign In untuk masuk ke panel Webmin.
2.2 Melakukan Konfigurasi Virtualmin
Jika berhasil login, Anda akan langsung diarahkan ke modul Virtualmin untuk melakukan konfigurasi. Anda akan melihat halaman dengan tampilan seperti berikut ini:
Klik Next untuk memulai konfigurasi. Ada beberapa hal yang harus Anda atur dalam tahap ini.
Pertama, tentukan penggunaan memori atau memory use. Pilih No pada bagian Preload Virtualmin libraries, karena semua proses migrasi akan dilakukan di SSH tanpa GUI.
Pada pertanyaan Run email domain lookup server, pilih Yes jika Anda ingin menjalankan server email di VPS. Opsi ini akan meningkatkan kecepatan layanan email. Namun, akan menyita lebih banyak ruang RAM. Jika sudah dipilih, klik Next.
Kedua, pilih Yes jika Anda ingin mengaktifkan scanner virus ClamAV. Lalu, Klik Next.
Ketiga, jika Anda ingin memfilter email di VPS, maka aktifkan server SpamAssassin filter dengan memilih Yes. Kemudian, Klik Next.
Keempat, pilih layanan Database Server yang akan digunakan. Pada tutorial ini, kami mengaktifkan MySQL database dan menonaktifkan PostgreSQL.
Kelima, buatlah password untuk database MySQL.
Keenam, di bagian ini Anda perlu memilih ukuran database. Jika Anda tidak yakin, pilih saja opsi Medium.
Ketujuh, masukkan konfigurasi DNS dan pilih ceklis Skip check for resolvability.
Kedelapan, pilih mode penyimpanan password Only store hashed passwords. Opsi ini akan lebih aman karena akan mengenkripsi semua password yang telah tersimpan.
Kesembilan, membuat default virtual server. Kami memilih No, karena kami akan membuat server virtual di langkah berikutnya.
Sampai sini, konfigurasi Virtualmin sudah selesai dilakukan. Klik tombol Re-check and refresh configuration untuk memperbarui konfigurasi.
2.3 Membuat Server Virtual
Pada tahap ini, Anda akan membuat pengguna baru, database MySQL dan direktori tempat penyimpanan file website. Anda dapat membuat ketiga hal tersebut sekaligus dengan cara membuat server virtual pada menu Create Virtual Server.
Masukkan nama domain dan password yang akan digunakan, kemudian pilih fitur yang akan diaktifkan pada bagian Enabled features.
Jangan lupa, klik tombol Create Server. Tunggulah sampai server virtual selesai dibuat dan siap digunakan.
3. Melakukan Migrasi Website ke VPS
Pada langkah sebelumnya, Anda sudah melakukan backup file website dan menyiapkan VPS. Sekarang, saatnya untuk melakukan migrasi website ke VPS dengan mengunduh file backup dari shared hosting ke server VPS.
Pertama, Anda perlu membuat koneksi SSH ke server VPS terlebih dulu. Jika sudah terhubung, ubah working directory Anda ke direktori dimana file website akan disimpan.
Secara default, Virtualmin membuat sebuah direktori penyimpanan file website berdasarkan nama domain saat pembuatan server virtual pada langkah sebelumnya.
Misalnya, Anda membuat virtual server dengan domain webtestwriter.xyz, maka nama direktori Anda adalah webtestwriter. Sehingga, untuk mengakses direktori tersebut, Anda bisa menjalankan perintah berikut:
cd /home/webtestwriter/public_html
Kedua, jalankan perintah berikut ini untuk mendownload file website dari shared hosting:
wget https://domainanda.com/backup.tar.gz
Jangan lupa, ganti nama domain pada perintah di atas dengan domain website Anda di shared hosting.
Tunggulah hingga proses download selesai dilakukan. Anda bisa mengeceknya dengan menjalankan perintah ls
untuk melihat list file yang ada dalam suatu direktori.
Sekarang, file website sudah tersimpan di server VPS Anda, kan?
Ketiga, Anda perlu mengekstrak file tersebut menggunakan perintah berikut ini:
tar -xvf backup.tar.gz
Folder baru yang memuat semua file website Anda akan terbentuk di dalam direktori /home/webtestwriter/public_html. Anda bisa mengecek nama folder baru yang terbentuk dengan perintah ls.
Keempat, masuklah ke folder public_html di dalam folder baru yang terbentuk. Karena folder kami bernama backup-9.30.2021_08-58-40_u5392770, maka kami menggunakan perintah berikut ini untuk mengakses public_html:
cd backup-9.30.2021_08-58-40_u5392770/homedir/public_html
Kelima, pindahkan semua file dalam public_html di folder backup ke public_html yang dibuat Virtualmin yaitu /home/webtestwriter/public_html dengan perintah berikut:
mv * ../../..
Keenam, jalankan perintah berikut ini untuk kembali ke direktori /home/webtestwriter/public_html:
cd ../../..
Verifikasi semua file yang telah dipindahkan dengan perintah ls. Nantinya, Anda akan melihat tampilan yang mirip dengan gambar berikut ini:
Ketujuh, ubah kepemilikan (change owner) file dan folder dengan perintah berikut ini:
chown webtestwriter:webtestwriter -R *
Nah, sampai sini Anda sudah berhasil mengikuti cara transfer file ke VPS. Berikutnya, Anda perlu melakukan migrasi database ke VPS.
4. Melakukan Migrasi Database
Database MySQL telah terbentuk ketika penginstalan virtual server pada langkah 2. Nama database dibuat sesuai dengan nama domain saat pembuatan virtual server. Anda dapat mengeceknya pada menu Edit Databases di halaman Virtualmin.
Lihat username MySQL pada tab usernames dan password database Anda pada tab Passwords. Informasi ini akan dibutuhkan ketika Anda mengimpor backup MySQL
Buka kembali terminal SSH Anda dan buatlah folder sebagai tempat penyimpanan file backup MySQL dengan perintah berikut:
mkdir sql_backup
Nah, sekarang masuklah ke direktori mysql pada file backup website dengan menjalankan perintah di bawah ini:
cd backup-9.30.2021_08-58-40_u5392770/mysql
Kemudian, jalankan perintah ls untuk melihat database dan pilih database mana yang akan Anda import ke Virtualmin.
Pindahkan file SQL ke direktori /home/webtestwriter/publilc_html/sql_backup dengan perintah ini:
mv u5392770_DatabaseBaru.sql /home/webtestwriter/publilc_html/sql_backup
Lalu, masuklah kembali ke direktori /home/webtestwriter/publilc_html/sql_backup untuk mengecek file
Jalankan perintah berikut ini untuk mengimpor file backup MySQL ke database di Virtualmin:
mysql -u root -p webtestwriter < u5392770_DatabaseBaru.sql
Anda akan diminta untuk memasukkan password, perhatikan penulisan password dengan benar. Lalu, tekan Enter.
Untuk memeriksa apakah file SQL telah berhasil di import atau belum, silakan cek pada Virtualmin dengan cara klik pada nama database Anda.
Nah, sekarang sudah ada tabel users dengan 4 kolom di database, artinya file backup MySQL sudah berhasil diimpor ke database server VPS.
5. Mengedit File wp-config.php
Migrasi website ke VPS sudah berhasil dilakukan. Namun, dapat dipastikan situs WordPress Anda masih belum bisa berjalan dengan benar dan mendapat pesan error berikut ini:
Untuk mengatasi error establishing a database connection , Anda perlu memperbarui file wp-config.php dengan informasi database MySQL yang baru.
Caranya, temukan file wp-config.php pada direktori /home/webtestwriter/public_html:
cd /home/webtestwriter/public_html
Edit file wp-config.php menggunakan nano editor dengan perintah:
nano wp-config.php
Jika file sudah terbuka, carilah baris kode pada gambar berikut ini:
Kemudian, ubah value berikut ini dengan detail informasi database yang dapat Anda lihat pada menu Edit Databases di Virtualmin:
- DB_NAME : Masukkan nama database MySQL yang terbentuk ketika pembuatan virtual server.
- DB_USER : Masukkan username MySQL. Informasi ini terdapat pada tab usernames di menu Edit Databases.
- DB_PASSWORD : Masukkan password MySQL Anda. Informasi ini terdapat pada tab Passwords.
- DB_HOST : Masukkan localhost karena database berada pada server yang sama.
Jika semua value sudah diubah sesuai dengan informasi database MySQL Anda, tekan CTRL + X pada keyboard. Kemudian, tekan Y. Lalu, tekan Enter untuk menyimpan perubahan.
6. Mengarahkan Nama Domain ke Server VPS
Langkah terakhir dalam migrasi website ke VPS adalah mengarahkan nama domain ke server VPS. Perbarui A record dari alamat IP shared hosting sebelumnya menjadi alamat IP VPS.
Bagi pengguna Niagahoster, Anda dapat mengaturnya pada menu DNS Management di Member Area. Klik ikon edit pada domain A record seperti pada gambar di atas, lalu ubah value IP shared hosting menjadi IP server VPS. Kemudian, simpan perubahan.
Tidak perlu khawatir jika website belum bisa diakses, karena ada masa propagasi DNS.
Kesimpulan
Demikianlah tutorial cara migrasi website ke VPS dengan mudah. Ikutilah semua langkahnya dengan teliti, terutama dalam menyiapkan VPS dan mentransfer file website ke VPS.
VPS memungkinkan Anda untuk memiliki kontrol penuh terhadap server. Selain itu, sumber daya yang lebih besar juga dapat menampung trafik yang super tinggi.
Untuk mendukung kebutuhan tersebut, tentu perlu memiliki layanan VPS yang mumpuni, salah satunya Cloud VPS Niagahoster.
VPS Niagahoster menggunakan Cloud System dengan SSD yang membuat performa server lebih cepat, stabil dan dapat diandalkan. Selain itu, fitur Auto Deploy Panel memudahkan Anda untuk melakukan instalasi OS dan panel secara otomatis.
Menariknya, fitur-fitur tersebut bisa didapatkan hanya dengan harga mulai dari Rp104rb/bulan saja, loh.
Sangat menarik, bukan? Yuk, segera beralih ke Cloud VPS Niagahoster sekarang!
The post Tutorial Migrasi Website ke VPS dengan Mudah appeared first on Niagahoster Blog.
source https://www.niagahoster.co.id/blog/migrasi-website-ke-vps/