Pasti kamu sudah sering mendengar istilah cloud computing dan mungkin juga sudah menggunakan teknologi tersebut. Tapi apakah kamu pernah mencari tahu lebih dalam definisi apa itu cloud computing, bagaimana cara kerjanya sampai dengan manfaat cloud computing itu sendiri?
Nah, tidak perlu khawatir karena kali ini kamu akan lebih paham sebenarnya seperti apa sih teknologi cloud computing. Yuk langsung saja kamu simak sampai selesai ya.
Apa Itu Cloud Computing?
Cloud computing adalah teknologi yang mengolah sumber daya komputasi lewat jaringan internet, sehingga dapat menghubungkan antara komputer satu dengan yang lain.
Apabila dilihat dari istilahnya sendiri , cloud computing artinya komputasi awan. Nah, awan di sini maksudnya adalah jaringan internet. Sehingga internet berperan menjadi pusat data dan informasi milik pengguna.
Dengan cloud computing kamu tidak perlu lagi menyimpan data dalam bentuk hard file atau pada hard disk. Selagi kamu memiliki jaringan internet, maka kamu bisa menyimpan dan mengaksesnya di manapun kamu berada.
Sehingga boleh dikatakan, teknologi ini dapat diakses secara remote.
Berdasarkan hak akses yang dimiliki atau sistem penggunaannya, cloud computing dibagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu :
- Public Cloud: public cloud dapat diakses oleh siapa saja dan tidak membutuhkan biaya, kamu bisa menggunakan semua fitur dan layanannya asalkan ada jaringan internet. Contoh public cloud seperti Instagram, Facebook, Youtube, Gmail dan masih banyak lagi. Private Cloud: jenis ini biasanya digunakan di sebuah organisasi atau perusahaan yang membutuhkan tingkat keamanan data tinggi. Itulah mengapa disebut private karena hanya dapat diakses oleh orang – orang yang tergabung dalam organisasi tersebut.
- Community Cloud: hampir sama dengan private cloud, Hanya saja, community cloud dapat diakses pihak luar yang masih memiliki hubungan dengan institusi terkait. Selain itu, jaringan dalam community cloud juga dapat dibuka untuk akses publik.
Cara Kerja Cloud Computing
Setelah mengetahui pengertian cloud computing lalu seperti apa cara kerjanya hingga data dan informasi yang berada di cloud dapat kamu akses?
Mudahnya, cloud computing dibagi menjadi dua bagian, yaitu frontend dan backend. Kedua bagian tersebut saling terhubung menggunakan jaringan internet dan bekerja sama memberikan fungsi tertentu.
Frontend diibaratkan untuk user dan backend merupakan bagian dari sistem cloud.
Frontend merupakan tampilan website atau aplikasi layanan cloud yang bisa diakses oleh user. Selain itu juga terdapat aplikasi atau platform untuk mengakses cloud. Namun, tidak semua sistem cloud computing harus memiliki user interface yang sama.
Baca Juga: Jaringan Komputer: Pengertian, Topologi, dan Jenisnya
Selanjutnya di bagian backend terdapat komputer, server dan sistem penyimpanan data yang membentuk cloud. Sistem cloud computing dapat berupa program komputer, pemrosesan data dan jenis file lainnya. Biasanya setiap aplikasi pasti memiliki dedicated server masing – masing.
Dengan melakukan penyimpanan secara virtual maka tidak akan menambah penggunaan memori pada komputer lokal kamu.
Jenis Cloud Computing
Apabila dilihat dari jenis layanannya, cloud computing dibagi menjadi 3 jenis diantaranya sebagai berikut.
Software-as-a-Service (SaaS)
Jenis cloud yang pertama adalah SaaS, sebenarnya tanpa disadari kamu sudah sering menggunakan jenis cloud ini. Software-as-a-Service merupakan aplikasi yang berbasis cloud.
Dengan menggunakan SaaS, kamu tidak perlu memikirkan penyimpanan data, pengembangan software, atau pemeliharaan servernya. Kamu hanya perlu tahu bagaimana cara menggunakan software tersebut. Konsep SaaS ini sebenarnya sudah cukup banyak ditemukan di teknologi end-user. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi berbasis SaaS yang mungkin sering kamu temui:
- Google Apps (Docs, Spreadsheet, Gmail dll)
- Dropbox
- Office 365
- Canva
Beberapa contoh software di atas ada yang free dan langganan berbayar. Untuk yang berbayar, kamu hanya perlu membayarnya sesuai dengan pemakaian saja.
Biasanya, software yang termasuk dalam SaaS dapat langsung diakses lewat browser. Sehingga kamu tidak perlu install terlebih dulu.
Baca Juga: OneDrive VS Dropbox: Mana yang Terbaik?
Infrastructure-as-a-Service (IaaS)
Jenis selanjutnya adalah IaaS. Infrastructure-as-a-service memungkinkan kamu untuk lebih fleksibel dalam mengelola sumber dayanya. Jika di SaaS kamu hanya perlu mengerti cara menggunakan aplikasi saja, IaaS mengharuskan kamu untuk lebih paham tentang pengelolaan software komputer.
Namun bedanya, kamu tidak perlu memiliki peralatan komputer secara fisik. Sistem kerja IaaS adalah menyewakan komputer virtual yang dapat kamu kelola dan gunakan sesuai keinginan.
Beberapa contoh implementasi IaaS yang cukup populer adalah:
- DigitalOcean
- Linode
- AWS
- Cisco Metacloud
Setelah menyewa, kamu dapat menambahkan kapasitas komponen seperti CPU, RAM, dan storage. Itulah mengapa IaaS seringkali dianggap lebih fleksibel dari SaaS.
Selain itu, meskipun kamu menyewa server dan menambahkan beberapa komponen, untuk urusan maintenance dan konfigurasi perangkat dilakukan oleh provider cloud tersebut. Salah satu contoh provider yang populer adalah Microsoft Azure.
Platform-as-Service (PaaS)
Jenis layanan yang terakhir adalah Platform-as-Service atau PaaS. Jenis cloud computing ini seringkali digunakan oleh para developer atau perusahaan untuk mengelola aplikasi atau website mereka.
Seperti namanya, jenis cloud computing ini menyediakan layanan dalam bentuk platform.
Sehingga kamu dapat membangun atau mengunggah aplikasi di atasnya. Apa saja yang dapat kamu sewa dalam cloud tersebut? Diantaranya seperti :
- Framework
- Sistem operasi (OS)
- Database engine
- Dan masih banyak lagi
Itu semua digunakan untuk membantu menjalankan aplikasi yang kamu miliki. Pada PaaS, kamu tidak perlu lagi memikirkan tentang maintenance server dan jaringan Karena semua akan dikelola oleh penyedia layanan.
Jadi, kamu bisa benar – benar fokus dalam mengembangkan aplikasi yang sedang dibuat. Beberapa provider PaaS diantaranya adalah.
- Amazon Web Service (AWS)
- Microsoft Azure
- Jelastic
- Dewacloud
- Dan yang lain
Berikut ini gambaran dari masing – masing layanan cloud agar lebih jelas perbedaannya.
Manfaat Cloud Computing
Setelah mengetahui beberapa jenis layanan cloud beserta kegunaannya. Lalu sebenarnya apa manfaat cloud computing?
Berikut beberapa manfaat cloud computing:
1. Mempermudah pengelolaan data
Ketika menggunakan layanan cloud, otomatis data atau file kamu akan tersimpan secara virtual di internet. Karena disimpan secara virtual maka kamu sudah tidak lagi memerlukan perangkat penyimpanan seperti flashdisk atau perangkat lainnya.
Kamu hanya tinggal mengunggah file pada cloud dan sistem akan otomatis menyimpannya.
Selain itu, cloud computing tidak hanya memudahkan kamu menyimpan data tapi juga membackup dan merestore-nya.
Salah satu layanan cloud adalah Google Photos. Kamu dapat menggunakan Google Photos untuk mencadangkan foto yang ada di HP kamu ke cloud storage yang terhubung ke akun Google kamu.
Tidak hanya itu, kamu juga dapat mengunduh kembali foto yang kamu butuhkan kapan saja. Jadi ketika kamu berpindah ke HP baru, tak perlu repot-repot memindahkan foto — cukup dengan menghubungkan akun Google saja.
Masih banyak lagi implementasi cloud computing yang dapat mempermudah kehidupan sehari-hari. Namun, Google Photos adalah salah satu bukti yang kuat bahwa teknologi cloud dapat memudahkan proses pengelolaan berbagai jenis data.
Baca Juga: Manfaat dan Cara Backup Data Website
2. Menghemat biaya infrastruktur
Karena data disimpan secara virtual, maka kamu bisa lebih menghemat biaya. Seperti biaya pembelian perangkat keras karena kamu tidak perlu memakai hard disk atau perangkat penyimpanan lain.
Selain itu, karena menggunakan layanan cloud maka otomatis kamu juga akan menyewa server. Sehingga, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembuatan server secara mandiri di kantor kamu.
Lalu biaya apa yang harus dibayar? Biasanya hanya biaya langganan per bulan atau biaya sekali bayar.
3. Meningkatkan Mobilitas Kerja
Seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas, layanan cloud dapat diakses dari manapun. Kamu tidak perlu pergi ke suatu tempat untuk bisa mengakses datanya. Hal tersebut tentu akan meningkatkan mobilitas kerja kamu.
Jika kamu menggunakan penyimpanan data lokal seperti hard disk di laptop atau USB untuk menyimpan file, maka kamu tidak akan dapat mengakses file tanpa adanya perangkat tersebut.
Artinya, kamu tidak dapat mengakses file tersebut dengan perangkat lain tanpa membawa hard disk atau USB.
Ketika kamu menyimpan file di cloud storage seperti Google Drive, kamu bisa langsung mengakses yang kamu butuhkan selama ada koneksi internet.
4. Mempermudah Kolaborasi
Untuk kamu yang sering menggunakan Google Docs, pasti kamu bisa merasakan manfaatnya. Pada Google Docs, kamu bisa mengerjakan dokumen bersama rekan lain secara bersamaan.
Jadi kamu tidak perlu menunggu rekan setim untuk menyelesaikan pekerjaannya terlebih dulu, karena kamu bisa melakukannya sama – sama.
Karena layanan cloud mendukung fitur kolaborasi untuk memudahkan pekerjaan.
Sudah Lebih Paham tentang Cloud Computing?
Setelah tahu pengertian cloud computing, apakah kamu sudah lebih paham dengan teknologinya?
Tanpa disadari sebenarnya kamu juga sudah sering menggunakannya, hanya saja sebagian besar pengguna masih awam dan belum tahu apa itu cloud computing dan bagaimana cara kerjanya. Semoga setelah ini kamu bisa menggunakan layanan cloud ini semaksimal mungkin.
The post Mengenal Cloud Computing: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya appeared first on Blog Dewaweb.
Blog Dewaweb https://ift.tt/3nCbc7Y
via Blogger https://ift.tt/3CJlxDj
November 22, 2021 at 10:43AM