Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Untuk membangun sebuah aplikasi, diperlukan banyak tahap dalam membuat konfigurasi hardware dan menyiapkan sistem operasi yang akan menjadi tempat semua file. Nah, Docker adalah salah satu solusi untuk mempermudah proses tersebut.
Meski bagi sebagian orang istilah Docker masih terasa asing, nyatanya Docker sudah banyak digunakan para developer untuk membantu pengembangan berbagai aplikasi. Penasaran, apa itu Docker, fungsi, dan cara kerjanya?
Simak penjelasan berikut yuk!
Baca Juga: Tutorial Docker dalam Bahasa Indonesia
Apa itu Docker?
Docker adalah platform yang digunakan untuk mengemas berbagai file perangkat lunak ke dalam unit yang disebut kontainer. File software dalam Docker dikemas dengan komponen pendukung yang diperlukan seperti library, system tools, code, dan runtime agar aplikasi dapat berfungsi.
Dilansir dari situs resminya, Docker adalah sebuah platform open source yang memudahkan pengembangan, shipping, dan menjalankan aplikasi. Dengan Docker, kamu dapat memisahkan aplikasi dari infrastruktur sehingga pengiriman software menjadi lebih cepat.
Kamu bisa mengelola infrastruktur dengan cara yang sama seperti mengelola aplikasi. Dengan memanfaatkan metodologi Docker, kamu dapat menghemat waktu dalam proses penulisan kode dan menjalankannya.
Baca Juga: Cara Install Docker di CentOS 7
Komponen dalam Docker
Sebagai platform pembuat kontainer, Docker memiliki komponen-komponen penyusun yang membuatnya bisa beroperasi.
Kontainer Docker bertindak mirip seperti mesin virtual (VM). Perbedaannya, bila VM bekerja dengan cara memvirtualisasi hardware server, maka kontainer memvirtualisasi sistem operasi pada server. Berikut perbandingan antara arsitektur Docker dan VM.
Ketika menggunakan Docker, kamu akan menemukan istilah-istilah berikut yang perlu kamu pahami. Berikut penjelasannya.
- Docker image adalah kumpulan file yang berisi informasi untuk membangun sebuah kontainer.
- Docker container adalah environment untuk mengemas aplikasi yang mencakup system tools, library, code, runtime dan konfigurasi.
- Docker client merupakan tempat user mengirimkan command seperti Docker run, build, dan pull pada Docker daemon.
- Docker Engine RestAPI merupakan komponen yang bisa diakses client melalui HTTP untuk berinteraksi dengan Docker daemon.
- Docker daemon adalah tempat pengelolaan Docker image, container, network, dan volume. Daemon menyediakan command-line-interface (CLI) sisi client agar user dapat berinteraksi dengan daemon lewat Docker API. Bertugas menerima request dari Docker API yang akan diproses selanjutnya oleh sistem.
- Docker host adalah komponen yang bertugas menerima perintah dari Docker client dan menyediakan environment untuk menjalankan aplikasi.
- Docker registry merupakan tempat untuk menyimpan Docker image yang kemudian akan memberikan output sesuai dengan perintah yang diberikan.
- Docker hub adalah layanan yang dapat digunakan untuk berbagi container image.
Baca Juga: Apa itu Node.js? Pengertian, Kelebihan, dan Contoh Penggunaannya
Cara Kerja Docker
Docker bekerja sebagai sistem operasi bagi kontainer. Docker diinstal pada setiap server dan menyediakan commands sederhana yang bisa kamu gunakan untuk membuat, memulai, dan menghentikan container.
Baca Juga: Apa itu Kubernetes? Pengenalan, Keunggulan, dan Cara Kerjanya
Docker bekerja dengan arsitektur client-server. Client akan berinteraksi dengan Docker daemon yang bertugas untuk menjalankan, mendistribusi dan membuat kontainer. Docker client dan daemon dapat berjalan pada sistem operasi yang sama.
Docker daemon dan client berinteraksi menggunakan Docker Engine RestAPI. Docker daemon akan menerima request client dari API yang diakses oleh client melalui HTTP.
Fungsi Docker
Setelah mengetahui pengertian Docker, kamu mungkin masih bertanya apa saja fungsi dan kegunaan yang ditawarkannya. Berikut beberapa kegunaan Docker untuk mempermudah pengembangan aplikasi:
- Menunjang produktivitas developer: Dengan bantuan kontainer Docker, para developer dapat menjalankan berbagai layanan sekaligus sehingga mampu menunjang produktivitas dalam melakukan pengembangan aplikasi skala besar.
- Membantu pengembangan aplikasi: Docker memudahkan pengembangan aplikasi dengan menyediakan environment yang stabil untuk dapat dijalankan di perangkat apapun. Selain itu, Docker dapat menghemat penggunaan resource yang kamu butuhkan.
- Manajemen kode pipeline: Docker bisa digunakan sebagai solusi untuk mengatasi masalah pengelolaan kode pipeline. Developer bisa memanfaatkan Docker sebagai tempat melakukan pengujian pipeline code.
- Dapat dimanfaatkan untuk debugging: Developer dapat memanfaatkan Docker untuk melakukan debugging dengan cepat. Proses debugging pada Sandbox hanya memerlukan waktu 1 menit saja.
- Menyederhanakan konfigurasi: Docker memiliki konfigurasi yang cukup sederhana sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi yang kamu jalankan. Yang membedakan fungsi Docker dengan Virtual Machine (VM) pada umumnya adalah Docker tidak memiliki overhead sehingga dapat menjalankan aplikasi yang diuji tanpa konfigurasi tambahan.
- Multi-tenance: Para developer sangat terbantu dengan kemampuan Docker dalam mendukung pembuatan aplikasi berstruktur multi-tenance seperti Software as a Service (SaaS). Misalnya saat perusahaanmu akan mengembangkan program multi-tenance untuk pengaplikasian IoT.
Dengan Docker, kamu bisa membuat lebih dari 1 environment tanpa penulisan ulang pada aplikasi yang utama dan menjalankan objek aplikasi untuk setiap tenant. Jika dilakukan secara manual, maka akan menyita banyak waktu.
Baca Juga: Cara Deploy Aplikasi Java ke Docker
Kapan Perlu Menggunakan Docker?
Docker dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan aplikasi, termasuk dalam melakukan pengujian.
Misalnya dalam kasus ketika developer hendak menguji tampilan situs web baru pada browser yang berbeda, tetapi tidak ingin melakukan instalasi browser tersebut ke komputernya. Dalam proses inilah Docker berguna sebagai tempat uji coba.
Baca Juga: Big Data: Perkembangan, dan Dampaknya pada Bisnis
Kamu pun bisa menggunakan Docker container sebagai platform penyusun inti dalam pembuatan aplikasi yang modern. Beberapa hal berikut ini bisa kamu lakukan menggunakan Docker:
- Membangun dan menjalankan distribusi arsitektur microservice, dengan memanfaatkan standarisasi kode deployment menggunakan Docker container.
- Mendeploy kode dengan integrasi dan delivery pipeline yang terstandarisasi.
- Menjalankan banyak workloads pada hardware yang sama.
- Membangun sistem pengolahan data dengan skalabilitas tinggi.
- Membuat platform yang dapat sepenuhnya dikelola oleh developer.
- Mengirim aplikasi dengan menstandarisasi environment dan menghilangkan masalah berkaitan dengan language stack dan version.
- Membuat dan mengirimkan aplikasi dengan infrastrukturnya dengan aman.
- Melakukan responsif deployment dan scaling.
Kembangkan Aplikasi dengan Docker di Dewacloud
Setelah melihat penjelasan tadi, apakah sudah lebih paham apa itu Docker? Jadi, Docker adalah sebuah platform bersifat open-source untuk mengemas berbagai file perangkat lunak ke dalam unit yang disebut kontainer.
Docker membantu dalam pengembangan dan pengujian aplikasi di berbagai perangkat. Kamu juga dapat menghemat resource server yang diperlukan karena ukuran kontainer Docker yang kecil.
Baca Juga: Deploy Aplikasi Tanpa Ubah Source Code dan Bebas Vendor Lock-in di Dewacloud
Nah, supaya proses pengembangan aplikasi jadi lebih efisien, kamu bisa mencoba Docker dengan Dewacloud. Yuk, coba Dewacloud gratis sekarang untuk menikmati fitur-fitur Docker!
The post Apa itu Docker? Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya appeared first on Blog Dewaweb.
Blog Dewaweb https://ift.tt/3o9VGjX
via Blogger https://ift.tt/32PczIH
December 01, 2021 at 09:43AM
via Blogger https://ift.tt/3xDJ5sF
December 01, 2021 at 09:44AM
via Blogger https://ift.tt/3d7v8d2
December 01, 2021 at 09:44AM
via Blogger https://ift.tt/32SllFX
December 01, 2021 at 09:44AM
via Blogger https://ift.tt/3DeMJKp
December 01, 2021 at 09:44AM
via Blogger https://ift.tt/3Dh1SLC
December 01, 2021 at 09:54AM
via Blogger https://ift.tt/318KZWt
December 01, 2021 at 09:54AM
via Blogger https://ift.tt/3obwKbK
December 01, 2021 at 09:54AM
via Blogger https://ift.tt/3G3yN88
December 01, 2021 at 09:54AM
via Blogger https://ift.tt/3d6gvGP
December 01, 2021 at 09:54AM
via Blogger https://ift.tt/3EbPHAS
December 01, 2021 at 11:28AM
via Blogger https://ift.tt/3E5ZQit
December 01, 2021 at 11:28AM
via Blogger https://ift.tt/3d4c5A3
December 01, 2021 at 11:28AM
via Blogger https://ift.tt/3GiT61B
December 01, 2021 at 11:28AM