Ada banyak inovasi teknologi yang berhasil memberikan perubahan besar pada dunia. Tapi, tahukah kamu jika kecanggihan teknologi juga dapat mengancam keamanan? Deepfake adalah salah satu contohnya.
Dengan menggabungkan kecanggihan teknologi antara deep learning dan Artificial Intelligence (AI), deepfake menjadi salah satu ancaman cyber paling berbahaya yang dapat digunakan untuk melakukan pemalsuan dan penipuan.
Untuk mencegah serangan deepfake, kamu bisa mempelajari apa itu deepfake serta apa saja bahaya yang menyertainya melalui artikel kali ini.
Baca juga: 13 Jenis Cyber Crime atau Kejahatan Online Paling Berbahaya
Apa Itu Deepfake?
Deepfake adalah salah satu bentuk kecerdasan buatan (AI) yang dapat digunakan untuk menciptakan gambar, suara, hingga video palsu yang terlihat meyakinkan.
Istilah deepfake merupakan gabungan dari konsep deep learning dan AI yang bekerja dengan cara mengkompilasi gambar dan suara palsu, kemudian menggabungkannya menggunakan algoritma pembelajaran mesin. Dengan begitu, deepfake dapat menciptakan orang dan peristiwa yang tidak ada atau tidak benar-benar terjadi.
Kecanggihan teknologi yang dimiliki deepfake memungkinkan pelaku cybercrime melancarkan serangan seperti scamming, social engineering, identity theft, financial fraud, hingga kejahatan dalam bentuk siber lainnya.
Baca juga: Augmented Reality (AR): Penjelasan dan Contoh Penerapannya
Cara Kerja Deepfake
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat deepfake bekerja. Salah satunya dengan menggunakan Generative Adversarial Network (GAN). Yaitu salah satu framework machine learning yang dapat melatih dirinya sendiri untuk mengenali suatu pola algoritma, hingga dapat membuat gambar palsu.
Cara kerja lain dari deepfake adalah menggunakan algoritma AI yang disebut dengan encoder. Algoritma ini, biasa digunakan dalam teknologi face-replacement dan face-swapping.
Awalnya, dekoder akan mengambil dan menukar wajah yang memungkinkan untuk “digantikan” dengan wajah yang lain, atau bahkan ke tubuh yang berbeda.
Deepfake juga menggunakan autoencoder, yang bertugas untuk melakukan kompresi dan dekompresi encoder klasik. Nantinya, hal ini akan membantu pelaku cybercrime untuk membuat gambar yang benar-benar baru.
Untuk membuat deepfake bekerja, dibutuhkan dua autoencoder sekaligus, sehingga memungkinkan gambar dan gerakan ditransfer dari satu gambar ke gambar lainnya.
Baca juga: 4 Contoh Penerapan Artificial Intelligence di Kehidupan Sekarang
Jenis-Jenis Deepfake
Di bawah ini adalah beberapa jenis deepfake yang dibedakan berdasarkan bentuk konten yang dihasilkan:
Deepfake teks
Teknologi deepfake yang memanfaatkan kecerdasan buatan saat ini sudah mampu meniru banyak aktivitas manusia, termasuk dalam hal menulis. Kamu dapat menemukan tulisan di sebuah blog maupun sosial media yang sebenarnya tidak ditulis oleh manusia, melainkan oleh komputer yang meniru tulisan manusia.
Deepfake teks banyak digunakan untuk menciptakan narasi palsu di internet melalui tulisan di blog hingga sosial media. Bahkan, deepfake juga dapat membuat akun sosial media palsu hingga membuat postingan palsu.
Deepfake video
Kejahatan siber dalam bentuk deepfake video adalah yang paling sering ditemui. Umumnya, serangan deepfake video diluncurkan untuk memanipulasi atau menipu orang lain melalui video palsu dari orang-orang yang berpengaruh seperti tokoh bersejarah, selebriti, hingga politisi. Deepfake jenis ini lebih ampuh untuk melakukan penipuan dan sangat berbahaya.
Deepfake audio
Penipuan melalui deepfake tidak hanya terbatas pada teks, gambar, dan video. Kecanggihan deepfake saat ini bahkan dapat mengkloning suara seseorang dengan mudah.
Hal yang diperlukan untuk melakukannya hanyalah kumpulan data rekaman audio seseorang. Kemudian, algoritma deepfake akan mempelajari kumpulan data tersebut hingga dapat diciptakan kembali menjadi suara yang dapat mengucapkan apa saja.
Baca juga: Apa Itu Spoofing, Jenis, dan Cara Menghindarinya
Cara Mencegah Kejahatan Deepfake
Deepfake memang terkesan cukup berbahaya dan sulit untuk dikenali. Namun demikian, berikut ini beberapa cara mencegah kejahatan deepfake yang bisa kamu lakukan:
Kurangi postingan di sosial media
Setiap postingan yang kamu bagikan di internet akan meninggalkan jejak digital. Baik dalam bentuk tulisan, gambar, video, bahkan audio. Para pelaku kejahatan siber akan memanfaatkan data tersebut untuk melakukan deepfake. Untuk itu, ada baiknya untuk tidak terlalu banyak mengunggah hal tersebut ke sosial media.
Gunakan fitur privasi akun
Jika kamu ingin tetap aktif di media sosial, cara lain untuk mencegah kejahatan deepfake adalah dengan mengaktifkan fitur privasi. Selain itu, kamu juga dapat membatasi siapa saja orang-orang yang berteman denganmu di media sosial.
Pastikan kamu hanya menjalin interaksi dengan orang yang dikenal dan dapat dipercaya. Jangan berinteraksi dengan orang asing yang tidak dikenal, jika tidak ingin menjadi rentan terhadap penipuan.
Bijak dalam berinternet
Perlu diingat jika deepfake tidak hanya dapat mencuri foto dan membuat profil palsu secara online. Deepfake adalah kejahatan siber yang lebih serius hingga dapat memberikan dampak kerugian yang sangat besar pada korbannya. Untuk itu, selalu berhati-hati dan bijaklah dalam berinternet. Serta tidak mempercayai apapun dengan mudah di internet.
Baca juga: Apa itu Cyber Security? Pengertian, Elemen, dan Manfaatnya
Hindari Bahaya Deepfake
Deepfake adalah salah satu contoh penerapan Artificial Intelligence (AI) yang dapat menipu banyak orang dengan teknologi canggih yang dimilikinya. Kunci utama agar terhindar dari bahaya deepfake yaitu dengan selalu bersikap hati-hati dan tidak mudah percaya pada apa yang ditemukan dan lihat secara online.
Namun demikian, teknologi deepfake tidak hanya dapat digunakan sebagai tindakan kejahatan. Kamu tetap dapat menggunakannya ke arah yang lebih positif dan bermanfaat. Setelah mengetahui apa itu deepfake, cara kerja, hingga cara mencegahnya, semoga kamu dapat selalu terhindar dari bahayanya yang mengintai.
The post Mengenal Deepfake dan Bahayanya yang Mengintai appeared first on Blog Dewaweb.
Blog Dewaweb https://www.dewaweb.com/blog/apa-itu-deepfake/